Pemprov Sumut Dorong Produk UMKM Diekspor
Fokusmedan.com : Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut), Musa Rajekshah mendorong agar produk-produk UMKM dari daerah yang ada di Sumut bisa diekspor. Produk-produk UMKM ini bukan hanya produk-produk UMKM yang ada di kota, melainkan juga produk-produk UMKM yang ada di pedesaan.
Demikian dikatakannya saat menghadiri acara Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2023 di Plaza Medan Fair, Jumat (17/3). Hadir juga dalam kesempatan itu, Kepala BI Kpw Sumut Doddy Zulverdi, Anggota DPR RI Gus Irawan Pasaribu dan Sihar Sitorus.
“Pascapandemi Covid-19 yang paling bisa menopang ekonomi kita adalah produk UMKM. Untuk itu saya berharap Bank Indonesia bisa membantu produk-produk UMKM kita yang ada di desa untuk bisa diekspor,” ujar pria yang akrab disapa Ijeck tersebut.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa saat ini UMKM Sumut sudah banyak yang tumbuh berkembang. Untuk itu, Pemprov Sumut mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia dan bank lainnya yang sudah banyak melakukan pendampingan terhadap UMKM.
“Untuk mendukung produk UMKM ini diekspor, maka haruslah terus UMKM kita mendapat pendampingan. Karena banyak UMKM di desa yang tidak bisa mendapatkan akses perbankan. Mereka terjebak dengan pinjaman modal dari bukan lembaga perbankan yang bunganya tinggi,” sebutnya.
Ijeck juga mendukung, karena Sumut terkenal dengan kopinya, maka ia berharap bahwa bukan hanya kopi Sidikalang saja yang dapat diekspor, melainkan kopi-kopi lainnya juga dapat diekspor.
“Untuk itu kami berharap Anggota DPR RI yang hadir di sini ikut membantu agar UMKM kita dan petani kopi kita selalu mendapat pendampingan sehingga nantinya produk dan hasil kopi petani kita bisa diekspor,” ujarnya.
Menambahkannya, Kepala BI Kpw Sumut Doddy Zulverdi mengatakan terdapat 350 karya UMKM yang dipamerkan dalam KKSU 2023 tersebut.
Pameran dengan lebih dari 350 UMKM hadir secara fisik dan online melalui website karyakreatifsumut. Adapun seluruh produk yang dihadirkan seperti kain, pakaian jadi, kerajinan, camilan, kopi dan lainnya telah terakurasi.
Adapun secara rinciannya, jumlah UMKM offline sebanyak 159 UMKM yang terbagi menjadi UMKM food termasuk frozen sebanyak 73 UMKM, beverage kopi dan non kopi sebanyak 31 UMKM. Untuk totalnya sebanyak 346 UMKM secara offline dan online yang terbagi menjadi food sebanyak 156, beverage 73 UMKM dan fashion craft sebanyak 117 UMKM.
“Seluruh produk UMKM yang tampil disini baik secara offline dan online merupakan produk yang lolos akurasi dan ini tidak sembarangan, karena mereka produk UMKM yang berkualitas tinggi,” ucapnya.(ng)