02/05/2024 4:56
FOKUS MEDAN

Nadiem Sebut Sultan Iskandar Muda Sudah Terapkan Konsep Merdeka Belajar

Mendikbudristek Nadiem Makarim tinjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka di YP SIM. Netty

Fokusmedan.com : Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menegaskan, Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YP SIM) di Medan sudah menerapkan konsep merdeka belajar. Nadiem berharap semakin banyak sekolah-sekolah lainnya merevolusi merdeka belajar di semua aspek pendidikan formal.

Menurut Nadiem, merdeka belajar adalah sekolah yang menyenangkan untuk belajar mengajar, aman dan toleran untuk mencintai kebhinekaan. Dan terakhir, relevan untuk masa depan anak.

“Ayolah kita geser konsep dunia pendidikan menjadi dekat dengan dunia nyata. Jika tidak digeser maka saat mereka tamat dari sekolah banyak yang akan “tenggelam”. Maka berikan sesuatu yang relevan antara ilmu dan bakat sehingga mereka bisa menghadapi masa depan,” katanya saat meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka di YP SIM didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution, Selasa (26/10/2021)

Diakui Nadiem, ada beberapa hal yang membuat Kunker tersebut spesial. Di mana, di sekolah tersebut fasilitasnya sangat bagus dan cukup lengkap akan tetapi siswa yang bersekolah tingkat ekonominya sangat variatif dan hal ini jarang ditemui di sekolah lain.

“Saya kagum bahwa jumlah investasi terhadap aktivitas bakat seperti ruang musik, ruang fotografi dan banyak lagi lainnya, ada di sini. Biasanya bisa dijumpai hanya di sekolah-sekolah yang bayarannya mahal. Jika kita ingin memerdekaan belajar, sekolah harus memberikan banyak opsi kepada siswa agar memilih bagaimana mereka mengembangkan bakatnya,” tuturnya.

Sementara, Anggota DPR RI Komisi X dr Sofyan Tan mengatakan, YP SIM dibangun berawal dari mimpi dan niat agar semua orang bisa menikmati pendidikan baik itu orang miskin. Sebab, orang miskin pun bisa berkontribusi untuk negara.

“Kami punya mimpi agar seluruh anak bisa bersekolah meski tidak memiliki biaya karena itu pada tahun 1990 saya mencari anak-anak kurang mampu untuk bersekolah agar mendapatkan program anak asuh. Hingga sekarang ada sekitar 5.380 anak asuh dan dana yang dikucurkan sekitar Rp20 miliar lebih,” kata Sofyan Tan.

Selain itu, lanjutnya, selain beasiswa untuk siswa berprestasi, sekolah juga mendorong siswa untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Jika mereka dapat masuk ke PTN maka sekolah akan memberikan penghargaan, begitu juga untuk para guru yang mengabdi dengan setia.

“Jika dihitung dana untuk aksi sosial itu sekitar Rp44,6 miliar. Memang jumlahnya kecil, tetapi bagi saya jika kita bersungguh-sungguh, uang yang dikeluarkan bisa bermanfaat bagi orang banyak,” ujarnya.

Sofyan Tan menambahkan, YP SIM tetap menjunjung tinggi nilai kebhinekaan. Dengan begitu, meski berbeda satu dengan yang lainnya tetapi toleransi akan tetap terjaga di lingkungan sekolah.

“Memiliki kemampuan bukan hanya pintar tetapi bisa menghargai perbedaan. Penuh dengan toleransi yang tinggi sehingga di mana pun mereka berada akan tetap menghargai yang lainnya,” pungkasnya.(ng)