
Fokusmedan.com : Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, mengungkapkan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) memicu optimisme pasar terkait kemungkinan penurunan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) dalam waktu dekat.
Data inflasi AS bulan Juli tercatat naik 2,7% secara tahunan (yoy), lebih rendah dari ekspektasi 2,8%. Inflasi inti naik 0,3% secara bulanan (mtm). Setelah rilis data ini, imbal hasil US Treasury 10 tahun menguat ke kisaran 4,3%, sementara indeks dolar AS (USD Index) melemah ke level 98,07.
Mata uang rupiah ikut menguat di level Rp16.255 per dolar AS pada perdagangan pagi ini. IHSG juga dibuka naik ke level 7.875, sejalan dengan mayoritas bursa Asia yang menguat tajam.
Menurut Gunawan, stabilnya inflasi AS memberi angin segar bagi pasar saham, diperkuat oleh penundaan kesepakatan dagang AS–China dan ekspektasi sikap dovish The Fed.
Di sisi lain, harga emas turut menguat ke level US$3.350 per ons troy, atau sekitar Rp1,75 juta per gram. (ram)
