Pengamat Ekonomi : Rantai Pasok Jadi Penyebab Perbedaan Harga Cabai di Sumut

Harga cabai merah di level konsumen menyentuh Rp23-34 ribu per Kg.

Fokusmedan.com : Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional Sumatera Utara mengalami penurunan signifikan. Di Kota Medan dan sekitarnya, harga cabai merah berada di kisaran Rp23.000–Rp34.000 per kilogram. Untuk cabai rawit, harga di Deli Serdang sekitar Rp38.000 per kilogram, sedangkan di Gunung Sitoli, Nias, mencapai Rp50.000 per kilogram.

Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin menjelaskan, perbedaan harga ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, perbedaan rantai pasok antara sumber produksi dan lokasi konsumsi. Misalnya, cabai rawit banyak diproduksi di Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, dan Takengon (Aceh).

“Lokasi yang jauh dari sumber produksi memengaruhi ongkos distribusi, sehingga harga di Deli Serdang yang dekat sumber produksi lebih rendah dibanding di Nia,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).

Kedua, lanjutnya, relasi dalam rantai pasok turut memengaruhi harga. Kota Medan didominasi pedagang besar yang mengambil barang dari daerah pegunungan seperti Karo. Mereka memiliki jaringan pedagang pengecer di kota, yang membuat harga cabai di Medan bisa berbeda dengan daerah sekitar.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga cabai merah di Pasar Brayan Medan tercatat Rp34.000 per kilogram, sementara di Pasar Tanjung Morawa hanya Rp23.000 per kilogram.

Ketiga, daya serap pasar dan tingkat konsumsi masyarakat juga menjadi faktor. Kota Medan, dengan jumlah penduduk dan daya beli yang lebih tinggi, memiliki permintaan lebih besar sehingga harga cenderung lebih tinggi dibanding daerah berdekatan.

“Selain itu, faktor cuaca, infrastruktur, dan budaya konsumsi turut berperan dalam membentuk perbedaan harga. Perbedaan harga ini wajar dan biasanya akan menyesuaikan hingga menemukan titik keseimbangan baru dalam periode tertentu,” pungkasnya. (ng)