09/10/2024 23:03
NASIONAL

PDIP Ingatkan Etika Politik Gibran: Harusnya Mengundurkan Diri

Fokusmedan.com : Status Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang kini telah resmi menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo Subianto menyimpan tanda tanya. Lantaran, Gibran sejauh ini masih secara resmi sebagai kader di PDIP.

Padahal dalam kontestasi pilpres 2024, PDIP telah secara resmi mendukung pasangan Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Kondisi itu, membuat partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri terkesan tidak tegas.

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah mengingatkan Gibran soal etika dalam berpolitik.

“Itu semua adalah etika politik. Etika politik itulah yang sebenarnya sekarang, harus dilaksanakan oleh mas Gibran sendiri. Saya kira itu komentar saya tentang posisi mas Gibran,” kata Ahmad Basarah saat ditemui wartawan, di Jakarta, Kamis (26/10).

Saat disinggung soal ketegasan PDIP terhadap posisi Gibran saat ini, Basarah hanya menanggapi soal aturan main dalam berpartai. Dia menyebut putra sulung Presiden Jokowi itu telah keluar dari aturan main PDIP.

“Maka, dengan sendirinya dia (Gibran) keluar dari aturan main kepartaian. Maka setelah dia mengambil sikap keluar dari aturan resmi partai, yang tersisa dari Mas Gibran itu adalah sebuah etika politik,” tambah dia.

Basarah pun mengimbau agar Gibran segera mengundurkan diri sebagai kader PDIP. Karena telah keluar dari garis aturan main partai yang mewajibkan mendukung pasangan Ganjar-Mahfud.

“Harusnya dia mengundurkan diri secara resmi ketika dia mengambil keputusan politik keluar dari keputusan PDI Perjuangan melalui hak prerogatif Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri,” tuturnya.

Sementara perihal opsi pemecatan Gibran sebagai kader PDIP, Basarah hanya melempar padangan itu ke masyarakat. Menurutnya, masyarakat telah bisa menilai bagaimana posisi Gibran yang saat ini telah menjadi rival politik.

“Bagi PDI perjuangan, kalau pertanyaannya kenapa tidak diberhentikan? Maka sesungguhnya dalam konteks etika politik, rakyat telah menganggap Gibran keluar dari PDI Perjuangan,” ucapnya.

“Kita bisa lihat dari tanggapan masyarakat mengenai hal ini, jadi, tanpa harus diberhentikan secara resmi. Sebenarnya rakyat sudah menganggap mas gibran keluar dari PDI Perjuangan. Karena telah mengambil keputusan keluar dari garis politik partai yang resmi,” tambah Basarah.

Gibran Pamit Jadi Cawapres Prabowo

Ketua DPP PDIP Puan Maharani sempat angkat bicara perihal nasib Gibran Rakabuming Raka setelah resmi menjadi Cawapres Prabowo Subianto. Puan mengakui Gibran telah pamit dari PDIP.

“Enggak ada pengunduran diri dan kami juga melihat bahwa hanya kata selamat yang bisa saya sampaikan kepada Mas Gibran sudah gitu saja,” kata Puan di markas TPN Ganjar, Jakarta Pusat, Rabu (25/10).

Namun, kata Puan, Gibran tidak ada mengembalikan KTA PDIP kepada DPP. Dia mengungkapkan, Gibran hanya pamit bakal menyeberang menjadi Cawapres.

“Enggak ada, enggak ada mengembalikan KTA. Hanya pamit untuk menjadi cawapres Pak Prabowo,” tegas dia.

Ketua DPR ini tidak menjawab lugas ketika ditanya apakah Gibran otomatis keluar dari PDIP ketika menjadi Cawapres Prabowo.

“Kan waktu itu masih diusulkan menjadi jurkam dari PDIP tapi setelah menjadi cawapresnya Mas Prabowo enggak mungkin jadi jurkam,” tutup Puan Maharani.

Gibran Dianggap Sudah Keluar PDIP

Sementara Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun menegaskan, kadernya yang bernama Gibran Rakabuming Raka sudah bukan anggotanya lagi secara defacto.

Menurut dia, hal itu disebabkan Gibran tidak tegak lurus terhadap arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan melakukan dansa politik bersama pihak lain.

“Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi Cawapres dari koalisi Indonesia Maju (KIM),”  kata Komarudin melalui surat resmi diterima awak media, Kamis (26/10).

Sekadar informasi, sampai saat ini belum ada surat resmi pemecatan dari PDIP maupun pengunduran diri yang dilayangkan kepada Gibran Rakabuming Raka selepas, menjadi pasangan cawapres Prabowo Subianto.
Kondisi ini mengingatkan posisi mantan politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko yang beberapa waktu lalu juga telah secara resmi mendukung Prabowo Subianto. Hal itu lantas, membuat Budiman dipecat sebagai kader PDIP.
Bahkan, surat pemecatan itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto.(yaya)