Gubernur Sumut Tanam Pohon Hingga Tuang Eco-Enzyem 3 Ton ke Danau Toba
Fokusmedan.com : Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melakukan berbagai kegiatan penyelamatan lingkungan. Bersama dengan Forkopimda Sumut dan Pemkab Karo, Edy Rahmayadi melakukan penanaman pohon, menuangkan tiga ton Eco-Enzym dan menebarkan bibit ikan ke Danau Toba.
Kegiatan ini dilakukan di Desa Tongging, Kabupaten Karo, Kamis (22/6). Ada sekitar 2.000 pohon yang ditanam di sekitaran Danau Toba, dilakukan secara serentak di berbagai daerah. Diharapkan langkah ini bisa menghijaukan kembali kawasan hutan Danau Toba, yang kondisinya cukup memprihatinkan saat ini, terutama di Tongging.
“Kebakaran hutan cukup sering terjadi di sini, hingga beberapa bagian terlihat gundul, kita berupaya memulihkannya kembali,” kata Edy Rahmayadi, usai menanam pohon.
Saat ini, menurut Edy Rahmayadi, pihaknya sedang memperkuat kualitas dan kuantitas Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) menangani masalah kehutanan serta lingkungan. Kerusakan lingkungan dan kehutanan, menurutnya akan berdampak besar untuk masyarakat, seperti sektor pertanian dan pariwisata.
“Caranya harus kita perkuat DLHK, perkuat petugasnya, kuantitas dan kualitasnya, karena daerah kita begitu luas dan banyaknya kasus pelanggaran Kawasan hutan dan lingkungan,” kata Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi juga meminta agar masyarakat meningkatkan kepeduliannya pada hutan dan lingkungan. Menurutnya, masyarakat merupakan garda utama penyelamatan lingkungan. Dia juga berharap penuangan eco-enzyme ke Danau Toba, diikuti Pemerintah Kabupaten lainnya untuk meningkatkan kualitas airnya.
“Ini harus diikuti seluruh kabupaten/kota, masyarakat terutama yang di Danau Toba pencemaran airnya sudah mengkhawatirkan begitu juga dengan hutannya banyak yang terbakar,” kata Edy Rahmayadi.
Sementara itu, Bupati Karo Corry Sriwaty Sebayang mengatakan terkait masalah kebakaran hutan, pihaknya sedang mengedukasi masyarakat. Salah satunya adalah mengedukasi terkait dampak buruk tradisi pembakaran hutan saat musim kering.
“Ada tradisi seperti itu, sekarang kita edukasi masyarakat kalau itu berbahaya dan akan merusak hutan dan lingkungan, dampak buruknya akan dirasakan kita semua, masyarakat juga,” kata Corry Sriwaty Sebayang.
Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup kali ini, DLHK Sumut juga memberikan bantuan kepada masyarakat dan menebar benih ikan ke Danau Toba. Bantuan tersebut antara lain komposter, benih dan alat-alat pertanian.
Sebelumnya, DLHK juga sudah menuangkan eco-enzyme sebanyak 5 ton di Tiga Ras, Simalungun. Menurut keterangan Kepala DLHK Sumut Yuliani Siregar, mereka juga sudah melakukan kegiatan pembersihan di sekitar Danau Toba.
“Ini semua bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan, dan harapannya diikuti berbagai pihak, karena sesungguhnya masyarakatlah yang pemeran utama dalam upaya memelihara hutan dan lingkungan, dan dampaknya juga mereka yang paling merasakan,” kata Yuliani Siregar. (ng)