Kemenkominfo, KPU dan Bawaslu Gelar Dialog Pemilu Serentak 2024
Fokusmedan.com : Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menggelar forum diskusi publik dalam rangka sosialisasi pemilihan umum serentak 2024 sekaligus memberikan pembekalan isu pemilu kepada para anggota penyuluh informasi publik yang tersebar di Indonesia.
Bertempat di Hotel Holiday Inn Bandung, Selasa (30/5), kegiatan ini mengangkat tema “Optimalisasi Peran Penyuluh Informasi Publik dalam Sosialisasi Pemilu Serentak 2024, Anti Golput Yuk Bisa Yuk”.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong, mengatakan, Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi rakyat Indonesia. Untuk itu, bagi masyarakat yang sudah memiliki hak pilih diminta untuk ikut memberikan hak suaranya memilih sesuai pilihannya masing-masing.
“Silakan gunakan hak pilih anda. jangan golput, karena suara anda sangat menentukan kemajuan bangsa (Indonesia) ini ke depan,” katanya.
Selanjutnya, kata usman, di era digitalisasi seperti sekarang, tantangan yang dihadapi menuju pesta demokrasi salahsatunya adalah penyebaran berita hoaks. masyarakat harus sangat berhati-hati dalam mengonsumsi informasi-informasi yang beredar di masyarakat, karena informasi yang beredar tersebut belum tentu bisa dipertanngungjawabkan kebenarannya.
Untuk itu, masyarakat harus cerdas serta aktif mencari tau tentang informasi yang beredar tersebut kepada pihak-pihak terkait sehingga akan terhindar dari informasi yang justru akan menyesatkan masyarakat itu sendiri.
“Tentu hal yang paling kita harapkan adalah masyarakat berperan aktif menggunakan media sosial sebagai penyebar informasi yang benar selama masa pemilu yang tentu sedang kita lewati setiap tahapannya, yang paling penting di era digital seperti sekarang, setiap informasi kita temukan di ruang digital haruslah bijak dalam menelaahnya. bijaklah dalam bermedia sosial. saring sebelum sharing,” tutur Usman Kansong.
Usman Kansong juga mengimbau, pada seluruh anggota Penyuluh Informasi Publik (PIP) untuk jangan segan memberikan informasi yang benar dan lengkap terkait tentang penyelenggaraan pemilu 2024 yang akan datang.
“Sampaikanlah informasi kepada masyarakat sehingga masyarakat Indonesia mendapat pengetahuan dan informasi yang benar, yang bisa dipertanggungjawabkan sehingga masyarakat mendapatkan pencerahan dan tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita hoaks atau menyesatkan,” terangnya.
Selain PIP, Kemenkominfo juga menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bisa mengenalkan perbedaan berita benar dan hoaks kepada masyarakat di daerah-daerah. kemenkominfo juga akan mengajak elit-elit politik agar bisa mencegah penyebaran berita sesat berupa ujaran kebencian hingga kampanye hitam.
Sepakat dengan yang disampaikan oleh usman kansong, hasyim gautama menyampaikan bahwasannya belajar dari pemilu sebelumnya, tentu bangsa Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan selama pemilu, apalagi sekarang penyebaran berita dan informasi kian cepat seiring dengan masyarakat Indonesia yang kian melek digital.
“Jika berbicara tentang ajakan masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak suaranya saat pemilu nanti, sudah harus kita kerja keras saling bahu membahu tentunya saat ini agar masyarakat Indonesia tau dan paham bagaimana suara mereka sangat berarti untuk kesejahteraan bangsa kedepannya.”
“Sebetulnya kontestasi pemilu sudah semakin baik,jika berbicara tentang bagaimana angka golput yang terus semakin sedikit semisal pemilu tahun 2019 yang terjadi saat itu 81 persen masyarakat Indonesia ikut serta dalam pemilu, tentu kita tidak bisa bermimpi bahwasannya pemilu di Indonesia bisa sampai 100% masyarakat Indonesia, karena banyak hal yang turut membuat pemilih tidak bisa menggunakan hak suara mereka, namun memperkecil kemungkinan golput rasanya masih bisa kita semua lakukan, asal bersama-sama kita bergotong royong melakukannya,bukan sekedar tugas partai politik, pemerintah, kpu dan basawlu saja tentunya,” ujar Hasyim Gautama.
Kepala Bagian Hubungan antar Lembaga KPU, Dohardo Pakpahan mengatakan, banyak tahapan pemilu yang sudah mulai berjalan dan berlangsung saat ini hingga pemilu berakhir 2024 nanti.
Salah satu fokus KPU saat ini adalah dengan terus mengingatkan kepada masyarakat bahwa tanggal 14 Februari 2024 nanti kita akan mengadakan pemilihan umum serentak mulai dari tingkat daerah hingga pusat. Saat ini berbagai cara sosialisasi kita lakukan semisal dengan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa menyediakan ruang publikasi yang mumpuni.
“Mungkin tugas kami saat ini adalah membuat masyarakat sadar bahwa pemilu sudah di depan mata, sudah saatnya sebagai pemilih kita mempersiapkan siapa yang akan kita dukung, sudah waktunya juga kita berada di pemilu yang sehat, yang tidak akan menimbulkan perpecahan bahkan diranah keluarga hanya karena berbeda pandangan politik,” ujar Dohardo.
Terakhir acara diskusi publik ditutup dengan pemaparan dari Lolly Suhenty menjelaskan, Bawaslu sudah mempersiapkan berbagai strategi baru agar segala potensi indeks kerawanan di daerah-daerah mampu diminimalisir. Oleh karena itu, Bawaslu mengimbau perlu diinfokan sejak dini kepada peserta pemilu dan juga pemilih untuk antisipasi apapun kemungkinan bentuk kecurangan.
“Kita menginginkan pemilu yang berkualitas dan berintegritas dengan suasana riang gembira dan berkeadaban. Oleh karena itu, semua pihak perlu menguatkan ke arah tersebut, sehingga pelaksanaan demokrasi di Indonesia berjalan baik,sudah bukan saatnya lagi kita menjadi penonton semata namun harus jadi aktor yang baik,” pungkas Lolly.(yaya)