Begini Respons Polri saat Megawati Singgung Kasus Sambo hingga Achiruddin
Fokusmedan.com : Mabes Polri menegaskan pihaknya telah mengeluarkan aturan terkait kode hingga disiplin yang mengatur soal perilaku anggota. Hal itu sebagai respon kritik yang disampaikan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri terhadap sejumlah kasus anggota Polri yang bermasalah.
“Aturan di kepolisian sudah jelas baik terkait kode etik, disiplin maupun aturan lainnya,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, Sabtu (6/5).
Menurutnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selalu menekankan kepada anggotanya untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan anggota Polri. Agar menjadi pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat.
“Perintah Kapolri di program presisi memperjelas perubahan mind set dan culture set sebagai bentuk revolusi mental personel Polri,” kata dia.
Maka dari itu, Sandi menegaskan Polri akan menindak siapapun anggota yang kedapatan terbukti melakukan pelanggaran. Sebagai wujud program prediktif, responsibilitas dan transparansi, berkeadilan.
“Sehingga tidak ada oknum yang berlindung dalam institusi dan institusi tidak melindungi oknum yang melanggar kode etik, disiplin maupun aturan lainnya,” tutur Sandi.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kesal melihat kasus polisi bermasalah, salah satunya mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo yang terlibat dalam pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).
“Lho ya, ‘kan gimana saya enggak kesal, ngelihat Sambo lah, ngeliat sopo lagi itu, ini saya itung-itung udah empat orang lho, polisi,” kata Megawati ketika menyampaikan paparan dalam seminar bertajuk Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru di Badung, Bali, Jumat (5/5). Dikutip dari Antara.
Selain kasus Sambo, Megawati juga sempat menyinggung mengenai kasus kekerasan oleh anak dari AKBP Achiruddin Hasibuan.
“Ada, di TV yang nginjek-nginjek anak orang anaknya, siapa ya namanya, Rudin-Rudin gitu. Nah, ayo dong, Pak, (insaf),” beber Megawati.
Dia berharap agar Polri dapat lekas membenahi diri. Dalam kesempatan tersebut, dia pun mengenang sulitnya memisahkan Polri dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)