20/04/2024 10:25
NASIONAL

Ini Alasan Polisi Tangkap Pendemo Tolak Kenaikan BBM di Kawasan Patung Kuda

Fokusmedan.com : Enam kader Gerakan Pemuda Islam (GPI) masih diperiksa polisi buntut aksi sweeping kendaraan plat merah di kawasan Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (5/8) kemarin. Pemeriksaan dilakukan di Polda Metro Jaya.

“Sampai saat ini masih menjalani pemeriksaan di Dirkrimum Polda Metro Jaya sebanyak 6 orang,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin, Selasa (6/9).

Komarudin mengatakan, penyidik akan mendalami pelanggaran dilakukan para pendemo tersebut. Menurut Komarudin, mereka bagian dari peserta unjuk rasa yang menyampaikan aspirasi menolak harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Namun ada tindakan-tindakan yang dirasa mengancam keselamatan orang lain dan mengganggu ketertiban. Terlihat bahwa mereka melaksanakan aksi orasi menyetop kendaraan dan juga naiki mobil plat merah,” ujar dia.

Bukti Dikantongi Polisi

Komarudin mengaku telah mengantongi bukti kuat untuk memproses hukum keenam orang kader GPI.

“Nanti akan dibuktikan. Saat ini era digitalisasi semua gerakan aktivitas dapat terpantau dan terekam kamera dari sana lah nanti kita buktikan apa yang mereka lakukan sehingga mereka diamankan,” ujar dia.

Polisi sebelumnya menangkap lima orang dalam demonstrasi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di kawasan patung kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat. Kelima orang tersebut kedapatan melakukan sweeping terhadap kendaraan berplat merah.

“Iya ada beberapa peserta aksi yang memang diamankan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin kepada wartawan, Senin (5/9).

Komarudin menjelaskan, kelima orang tersebut dinilai melakukan tindakan yang berbahaya dan mengganggu ketertiban masyarakat. Kini kelima orang tersebut telah diamankan dan diperiksa di Polda Metro Jaya.

“Sedang dilakukan pengamanan oleh tim satgas penegakan hukum dari Polda Metro Jaya,” ujar dia.

Polisi juga akan mendalami aksi sweeping kelima orang tersebut. Lantaran mereka telah melakukan kegiatan terpisah dengan peserta demo lainnya di kawasan patung kuda.

“Ini yang masih kami dalami soal keberadaan mereka. Karena sebagaimana kita saksikan tadi, hampir seluruh massa mahasiswa sedang berkonsentrasi di bawah JPO Merdeka Barat,” tuturnya.

Pemerintah Naikkan Harga BBM

Sebelumnya, Pemerintah telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada hari ini, Sabtu (3/9). Pengumuman kenaikan harga BBM langsung diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri kabinet.

Harga BBM yang berubah mulai dari solar, pertalite, hingga pertamax. Pertalite dari 7.650 per liter menjadi 10.00 per liter. Solar subsidi dari 5.150 menjadi 6.800 per liter. Serta Pertamax non subsidi dari 12.500 perliter menjadi 14.500 per liter.

Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah sejatinya ingin harga BBM tidak naik. Tapi anggaran subsidi energi yang terus melonjak membuat pemerintah tak sanggup lagi membendung kenaikan harga minyak dunia.

“Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia, saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN,” kata Jokowi saat konferensi kenaikan harga BBM di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9).

Namun masalahnya anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502 triliun. Angka itu akan meningkat terus alhasil pemerintah memutuskan untuk menaikan harga.(yaya)