Hasil Pertemuan FMBCG di Bali: Perang Rusia-Ukraina Dikecam Keras dan Harus Diakhiri
Fokusmedan.com : Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa dalam Pertemuan Ketiga Finance Ministers & Central Bank Governors FMBCG menghasilkan 14 paragraf ringkasan Presidensi G20 jalur keuangan. Dari 14 paragraf tersebut ada 2 isu yang tidak tidak mendapatkan kesepakatan.
Pertama terkait dampak perang Rusia dan Ukraina terhadap pemulihan ekonomi global dan strategi mengatasi ancaman krisis pangan. Banyak anggota sepakat pemulihan ekonomi global telah melambat dan menghadapi kemunduran besar sebagai akibat dari perang Rusia melawan Ukraina. Mayoritas negara pun meminta perang segera diakhiri.
“Perang Rusia dan Ukraina dikecam keras dan menyerukan diakhirinya perang. Salah satu anggota menyatakan pandangan bahwa sanksi tersebut menambah tantangan yang ada,” dikutip dari ringkasan Presidensi G20, Bali, (17/7).
Anggota mencatat tantangan yang ada telah diperburuk, termasuk ketidaksesuaian pasokan-permintaan, gangguan pasokan, dan peningkatan harga komoditas dan energi. Hal ini telah menambah tekanan inflasi yang meningkat dan berkontribusi pada peningkatan risiko kerawanan pangan.
Banyak anggota mencatat pentingnya tindakan lanjutan terhadap perubahan iklim, serta mengatasi kerentanan utang. Beberapa anggota menyambut baik Catatan Presidensi G20 tentang Penetapan Kebijakan untuk Strategi Keluar untuk Mendukung Pemulihan dan Mengatasi Efek Bekas Luka untuk Mengamankan Pertumbuhan di Masa Depan.
Masalah kedua
Kedua, mayoritas anggota sepakat ada peningkatan kerawanan pangan dan energi yang mengkhawatirkan, yang dirasakan secara tidak proporsional oleh kelompok rentan. Beberapa juga menyatakan keprihatinan tentang ketersediaan pupuk yang berpotensi memperburuk krisis pangan.
Anggota menegaskan komitmen mereka untuk menggunakan semua alat kebijakan yang tersedia untuk mengatasi tantangan ekonomi dan keuangan saat ini, termasuk risiko kerawanan pangan. Banyak anggota siap untuk mengambil tindakan kolektif yang cepat mengenai ketahanan pangan, termasuk dengan bekerja dengan inisiatif lain. Anggota mendukung inisiatif multilateral.
Beberapa anggota meminta lembaga keuangan internasional untuk mengimplementasikan komitmen dalam Rencana Aksi untuk Mengatasi Kerawanan Pangan. Anggota juga menyambut baik Seminar Tingkat Tinggi tentang Penguatan Kolaborasi Global untuk Mengatasi Kerawanan Pangan. Para anggota sepakat untuk menjaga stabilitas keuangan dan kesinambungan fiskal jangka panjang.(yaya)