Anggaran 2023 Dipangkas 50 Persen tapi Target Investasi Naik
Fokusmedan.com : Menteri Investasi/Kelapa Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengadu ke Komisi VI DPR RI terkait alokasi anggaran untuk 2023. Dia meminta nominal anggarannya ditambah.
Dia mengaku pusing lantaran target investasi 2022 berkisar Rp1.250 – Rp1.400 triliun. Sementara anggaran untuk 2023 dipotong hampir setengahnya dari jumlah anggaran 2022.
“Ini yang membuat kami pusing juga pimpinan, beban kami disuruh naik, tapi dia kami dipangkas 50 persen. Jadi biaya kami ini, saya gak tahu lagi teori dari mana yang dipakai. Oleh karena itu kepada siapa lagi kami mengadu kalau bukan kepada mitra kerja komisi VI,” katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jumat (10/6).
Mengutip bahan paparannya, total anggaran yang dipatok untuk tahun 2022 mencapai Rp1,3 triliun Sementara, pagu indikatif untuk 2023 baru Rp646 miliar. Angka ini, dinilai kurang oleh Bahlil. Jika dibandingkan dengan target investasi yang dikejar pemerintah sebesar Rp1.250 triliun hingga Rp1.400 triliun.
“Hasil rapat dengan bappenas dan kemenkeu, di mana defisit anggaran telah normal 3 persen, maka selisih itu di cover oleh investasi, maka target investasi kita dinaikkan,” jelas Bahlil.
Minta Tambahan Anggaran
Dengan tambahan beban itu, dia meminta persetujuan Komisi VI terkait tambahan anggaran yang dia usulkan. Jumlah totalnya, lebih tinggi dari anggaran 2022.
“Maka pimpinan kami mengajukan tambahan sebesar Rp1.240.593.724.000 menjadi Rp 1.886.609.869.000. Ini kita lakukan dalam rangka bagaimana mengejar target investasi yang Rp1.250 triliun sampai Rp1.400 triliun,” terangnya.
Selain itu, Bahlil juga meminta bantuan Anggota Komisi VI DPR berkaitan dengan sosialisasi kebijakan investasi ke daerah-daerah.
“Kami butuh bantuan pimpinan untuk menyosialisasikan program-program kementerian investasi terkait regukasi-regulasi, karena representasi perwakilan rakyat adalah bapak ibu semua yang ada disini,” katanya.
Realisasi Investasi
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mencatat, realisasi investasi di kuartal I-2022 mencapai Rp282,4 triliun dari target yang ditetapkan sepanjang tahun Rp1.200 triliun. Capaian ini naik 16,9 persen (qtq) dan 28,5 persen (yoy).
Di mana total penanaman modal dari luar negeri (PMA) sebesar Rp147,2 triliun atau 52,1 persen. Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp135,2 triliun atau 47,9 persen.
“Ini tolong dicatat buat modal dari asing dan luar negeri sudah mulai nyaman dan yakin terhadap stabilitas regulasi dan kebijakan negara dalam mendorong masuknya investasi ke Indonesia,” kata Bahlil dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (27/4).
Berdasarkan wilayah tujuan, investasi yang masuk luar jawa mengalami peningkatan hingga 30 persen (yoy), yakni sebesar Rp148,7 triliun. Sedangkan untuk di Pulau Jawa sebesar Rp133,7 triliun, naik 26,9 persen (yoy).
“Jadi ini sama-sama tumbuh, ini yang kita inginkan,” kata dia. (yaya)