28/04/2024 1:06
SUMUT

Di Usia 62, Sofyan Tan Tetap Ingin Dekat dengan Rakyat

Anggota DPR RI Komisi X dr Sofyan Tan rayakan ulang tahun ke-62. Ist

Fokusmedan.com : Anggota DPR RI Komisi X dr Sofyan Tan dikenal ramah dan dekat dengan rakyat. Di usianya yang ke-62 tahun namun memiliki semangat 26 tahun ini, Sofyan Tan tetap ingin menjadi sosok yang tak pandang bulu kepada siapapun untuk memberikan pertolongan.

Kedekatannya dengan rakyat terlihat di momen ulang tahun ke-62 tahun. Para pekerja pemecah kemiri di Jalan Penerbangan Medan memberikan kejuta dengan memberikan kue sebagai ucapan ulang tahun. Mereka bernyanyi bersama dan memberikan ucapan selamat.

“Selamat ulang tahun Pak Sofyan. Kami bersyukur masih ada wakil rakyat yang peduli dengan kami dan datang ke kampung kami yang kumuh ini,” kata Daslah, warga yang menerima bantuan Sofyan Tan, Minggu (26/9/2021).

Ia berharap kedekatan Sofyan Tan dengan rakyat terus terjalin. “Kalau bisa jangan sekali ini saja datang menjumpai kami Pak. Ke depan pun harus ingat kami,” sebutnya

Sebelumnya, Sofyan Tan juga memberikan bantuan di permukiman para pemulung yang berada di Jalan Jaya Tani, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor. Bersama para pemulung, ia rayakan hari ulang tahunnya yang ke 62 tahun.

Momen ini sengaja dipilihnya, baginya bukan hanya saat reses saja ia harus bertemu dengan rakyat. Saat hari istimewa baginya pun, Sofyan Tan juga merasa perlu merayakan kebahagian bersama rakyat kecil.

“Bagi saya pemulung itu pekerjaan mulia. Sebagai kader PDI-P saya diperintahkan untuk merasakan penderitaan rakyat. Itu kenapa saya di sini,” ujarnya.

Sudah menjadi kebiasaan anak tukang jahit ini merayakan ulang tahun bersama rakyat kecil. Tahun sebelumnya, ia merayakan ulang tahun bersama para pengendara betor di Medan. Dan tahun ini ia berkesempatan merayakan ulang tahun bersama para pemulung di pemukiman mereka.

Sofyan Tan tampak merasa senang berjalan di tempat kumuh, masuk ke gubuk-gubuk warga dan menyapa orang-orang yang lebih tua darinya.

“Saya sengaja tidak menggunakan uang saya untuk mengundang orang makan mewah. Ngapain orang yang sudah cukup untuk makan masih kita undang untuk datang makan?” katanya.

Mendingan uang itu ia gunakan untuk membantu warga yang kurang mampu. Kedatangannya ke kampung yang terkenal dengan sebutan Kompos tersebut juga ingin memotivasi para pemulung yang ada di sana. Ia ingin menunjukan bahwa anak pemulung juga bisa sukses dan sekolah tinggi. Ia juga membawa anak-anak penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) ke kampung tersebut.

“Mereka bukan orang mampu tapi bisa kuliah. Ada bapaknya yang bekerja di pasar, ada bapaknya yang bekerja sebagai sopir dan lain sebagainya. Tapi mereka bisa kuliah. Pendidikan itu kunci untuk sukses. Jadi saya ingin dari anak pemulung ini nanti bukan hanya memulung sampah saja, tapi ke depan juga akan memulung harta kekayaan dari mana saja dengan kesuksesannya,” pungkasnya.(ng)