Cerita Investor Nusantara, Semua Bisa Berinvestasi
Fokusmedan.com : Dalam rangka meramaikan hari ulang tahun kemerdekaan Indoneisa, Bursa Efek Indonesia dari berbagai kantor perwakilan mengajak para investor untuk menceritakan keseruan berinvestasi baik kisah suka maupun duka dalam investasi saham. Acara dengan tema Ceria, cerita investor nusantara ini diselenggarakan Selasa, (25/8/2021) menggunakan aplikasi Zoom Online.
Nara sumber dalam kegiatan ini mengundang 8 perwakilan investor dari berbagai daerah dan berbagai profesi. Mulai dari mahasiswa, dokter, satpam, driver ojek online, wartawan hingga penggiat difabilitas. Pemilihan narasumber yang beragam dan dari berbagai latar belakang ekonomi bertujuan untuk menghaspus paradigma yang selama ini beredar di masyarakat bahwa investasi di pasar modal harus orang orang berduit
“Semua bisa berinvestasi. Semua memiliki hak yang sama untuk sejahtera. Pasar modal menjadikan masyarakat merdeka secara finansial,” kata Moderator Acara Ceria, Emon Sulaeman.
Dalam acara tersebut, banyak kisah yang disampaikan oleh para narasumber seperti Yulianto. Ia adalah investor berkebutuhan khusus karena tidak mampu melihat dengan sempurna. Yulianto seorang tunanetra asal Solo yang membeli dan menjual saham menggunakan bantuan suara.
“Ada alat khusus untuk para tunanetra membaca melalui suara. Kami coba dan ternyata bisa,” cerita Yulianto.
Perjuangan Yulianto pun menuai hasil. Ia mampu mewujudkan impiannya untuk memiliki rumah. “Ada program rumah subsidi akhirnya saya coba cek saham saham saya dan ternyata naiknya cukup banya dan bisa saya buat DP rumah,” katanya.
Cerita lain dari driver ojek online, M. Risky dari Riau. Ia berusaha menyisihkan uang pendapatannya untuk berinvestasi saham. “Saya sadar bahwa kebutuhan kedepan semakin besar. Saat ini saya sudah punya pendapatan meskipun terbatas, namun saya sisihkan untuk beli saham. Dan saya sudah merasakan bagaimana mengatur keuangan yang baik dengan berinvestasi saham,” katanya.
Tak kalah menarik cerita dari jurnalis asal Medan, Julie Simanjuntak. Meskipun saat ini sahamnya sedang minus karena dampak pandemi, ia justru melihat ini peluang untuk membeli lagi diharga bawah.
“Sudah lama saya tahu pasar modal, mungkin 5 tahun lalu tapi tidak saya praktikan. Ternyata setelah saya terjun saya menyesal kenapa kok tidak dari dulu saya beli saham,” ujarnya.
Acara Ceria ini akan terus berlanjut dengan cerita cerita investor dari berbagai daerah. Dengan adarnya program ceria ini, diharapkan dapat mendorong niat dan memotivasi masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk mempersiapkan kemerdekaan finansial.(ng)