Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV, Pemerintah Tunggu Investasi Swasta
Menteri Koordinator bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto. Ist
fokusmedan : Pemerintah masih terus berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto berharap, sektor swasta
dapat ikut mengupayakan hal ini melalui
investasi.
Dengan peningkatan investasi, diyakini pertumbuhan ekonomi kuartal IV tahun 2020 menjadi lebih baik.
“Tentu kita menunggu dari sektor swasta dalam bentuk investasi, sehingga kalau dalam bentuk investasi meningkat maka kita yakin di kuartal ke IV (tahun 2020) akan lebih baik,” kata Airlangga mengutip Kompas.com, Kamis (19/11/2020).
Airlangga mengatakan, telah terjadi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari kuartal II ke kuartal III tahun 2020. Di kuartal II pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen, sementara di kuartal III ekonomi tumbuh minus 3,49 persen persen.
Meski masih minus, hal ini dinilai menunjukkan tren yang baik. Airlangga menyebut, tumbuhnya ekonomi di kuartal III tahun 2020 terjadi akibat faktor pengungkit berupa pertumbuhan belanja pemerintah sebesar 9,5 persen.
Ia pun berharap, peran serta sektor swasta dalam investasi mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal IV menjadi lebih baik lagi, bahkan mencapai angka positif.
“Berharap nanti di kuartal ke IV bisa minus 1,6 sampai 0,6 positif,” ujar Airlangga.
Airlangga menyebut, pertumbuhan kuartalan pada kuartal III tahun ini mencapai angka 5,05 persen. Jika hal itu dipertahankan, ia yakin akhir tahun 2020 ditutup dengan pertumbuhan ekonomi positif.
“Kalau ini bisa dipertahankan maka di Desember itu akan positif,” katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen (year on year/yoy).
Secara kuartalan, ekonomi sudah mulai tumbuh sebesar 5,05 persen dan secara kumulatif masih terkontraksi 2,03 persen.
Dibandingkan kuartal II-2020, realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut membaik. Pasalnya, pada kuartal II lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni mencapai 5,32 persen.
“Dengan berbagai catatan peristiwa pada triwulan II-2020, ekonomi Indonesia kalau PDB atas dasar harga konstan kita bandingkan pada kuartal II-2019, maka ekonomi kontraksi 3,49 persen,” kata Kepala BPS Suhariyanto.(ng)