30/04/2024 12:20
EKONOMI & BISNIS

Tak Hanya Petani yang Untung, CPO Juga Buat Saham Perkebunan “Terbang”

fokusmedan : Sejumlah harga saham perkebunan mengalami kenaikan belakangan ini. Pasca Pilpres di AS ditambah dengan temuan vaksin Covid-19 telah membuat kenaikan yang cukup signifikan bagi kinerja harga saham perkebunan.

Sebagai contoh perusahaan PT Eagle High Plantation (BWPT). Harga sahamnya mengalami  kenaikan dari posisi 4 November di harga Rp94 per lembar, menjadi Rp104 per lembar saat ini atau mengalami kenaikan sekitar 10.6% dalam kurun waktu 2 pekan belakangan.

Bahkan harga saham BWPT sempat meroket di kisaran Rp106 per lembar pada tanggal 13 November silam.

Selanjutnya, harga saham PT London Sumatera Indonesia Plantation (LSIP) juga mengalami kenaikan. LSIP naik dari posisi 955 per lembar saham pada tgl 4 November menjadi Rp1.095 per lembarnya pada saat ini.

Harga saham LSIP naik 14% lebih dalam dua pekan terakhir. Harga saham perkebunan lainnya yang mengalami kenaikan juga terjadi pada PT Sampoerna Agro (SGRO).

Di mana pada saat Pilpres AS berlangsung pada tanggal 4 November ini. Harganya berkisar Rp1.285 per lembar dan saat ini harga sahamnya sudah di Rp 1.560 per lembar saham.

Saham perkebunan lainnya seperti AALI juga mengalami kenaikan. Pada tanggal 4 silam harga saham AALI Rp10.550 per lembar saham. Saat ini dijual dikisaran 11 ribu per lembar saham.

“Kenaikan harga saham SGRO jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kenaikan harga saham perkebunan lainnya,” kata Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Rabu (18/11/2020).

Saham SGRO naik lebih dari 21% selama sepekan terakhir. Sementara AALI harga sahamnya naik 4% lebih dalam dua pekan terakhir.

Menurut Gunawan, kenaikan harga saham perkebunan tidak terlepas dari kinerja harga komoditas yang mengalami kenaikan tajam belakangan ini. Di mana harga CPO mengalami kenaikan tajam dari posisinya dikisaran 2.700 ringgit per ton, menjadi 3.300 ringgit per tonnya saat ini.

“Membaiknya harga komoditas belakangan bukan hanya baik bagi petani kita. Tetapi di pasar saham, harga saham sektor perkebunan khususnya sawit mengalami kenaikan yang tajam,” terangnya.

Kedepan, tambah Gunawan, selama ekspektasi terkait pemulihan ekonomi terus terjadi, ditambah vaksin Covid-19 siap edar maka harga saham perkebunan akan bertahan mahal.(ng)