KPU Optimalkan Keamanan Siber buat Tangkis Serangan Hacker
fokusmedan : Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengoptimalkan dan menjamin keamanan siber teknologi Pilkada 2020. Caranya dengan mengoptimalkan sistem gugus tugas keamanan siber KPU.
“Gugus keamanan siber Insya Allah akan kita optimalkan kembali. Sesungguhnya terus berjalan, namun memang kita melihat gugus tugas keamanan siber biasanya kita lihat perilaku penyerang itu pada saat hari pemungutan suara, yaitu ke situng atau web sejenis,” kata komisioner KPU Viryan Azis dalam diskusi virtual Perludem, Minggu (19/7).
Dia mengungkapkan, sejumlah pihak sudah dilibatkan dalam gugus tugas keamanan siber untuk pemilu 2019 lalu. Di antaranya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), kemudian cyber crime Mabes Polri, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Dia mencontohkan, serangan hacker terhadap KPU pada Pemilu 2019.
“Alhamdulillah meskipun serangannya luar biasa ada Pemilu 2019 ke situng, seingat saya tidak pernah sampai ada serangan yang berhasil secara efektif dan ini hal yang kita patut kita syukuri dan menjadi pembelajaran,” kata dia.
Viryan menambahkan, peretasan teknologi informasi terhadap KPU memang kerap terjadi. Banyak pihak dengan beragam motif mulai dari iseng hingga serius.
“2004 itu, kalau ingat, logo partai berubah menjadi buah-buahan,” ucapnya.
Viryan menambahkan, setelah laman lindungihakpilihmu.kpu.go.id yang terjadi beberapa waktu lalu, pihaknya langsung melakukan penguatan sistem keamanan di sejumlah aplikasi dan jaringan. KPU juga sudah memasang firewall dan mengamankan aplikasi serta jaringan.
“Terkait keamanan aplikasi kami membedakan antara server produksi dengan server publikasi sehingga ketika terjadi serangan pun efektif kepada publikasi yang ada pun tidak akan berpengaruh kepada data dan ini praktek baik yang akan kami teruskan,” tuturnya.
KPU juga akan melakukan pen test atau audit sejak dini sebelum aplikasi itu digunakan. Hal itu intens dilakukan untuk persiapan e-rekap.
“Jadi praktik kesehatan siber ini penting, contoh-contoh sederhana misalnya email selalu diperbarui passwordnya sebulan sekali,” ucapnya.
Sebelumnya, laman lindungihakpilihmu.kpu.go.id untuk pengecekan dan pemutakhiran data pemilih Pilkada Serentak 2020 sulit diakses saat peluncuran Gerakan Klik Bersama (GKS), pada Rabu (15/7) lalu. Semula KPU akan menggelar dialog melalui konferensi televideo dalam acara GKS tersebut. Tetapi, itensitas serangan yang tinggi membuat agenda itu diurungkan.
Laman lindungihakpilihmu.kpu.go.id diharapkan mempermudah masyarakat mengecek nama di daftar pemilih. Masyarakat dapat melakukan pengecekan mandiri tanpa harus datang ke kantor KPU.(yaya)