26/03/2025 1:56
NASIONAL

Kemendag Ajak Pengusaha Bidik Peluang Ekspor Makanan dan Minuman ke Spanyol

fokusmedan : Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengajak pelaku usaha Indonesia memanfaatkan peluang ekspor produk makanan dan minuman (mamin) ke pasar Eropa, khususnya Spanyol. Apalagi sektor mamin menjadi salah satu yang meningkat selama masa pandemi Covid-19.

“Produk mamin sangat dibutuhkan untuk meningkatkan imunitas dan stamina kesehatan masyarakat terutama pada masa pandemi saat ini. Hal ini terlihat dari meningkatnya nilai ekspor pangan olahan Indonesia ke dunia sebesar 7,9 persen pada periode Januari–April 2020 atau sebesar USD 1,33 miliar,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kasan, di Jakarta, Sabtu (18/7).

Kasan melaporkan, pada 2019 ekspor mamin Indonesia ke dunia tercatat sebesar USD 4,15 miliar, atau naik 3,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tren ekspor pangan olahan Indonesia lima tahun terakhir (2015—2019) tercatat sebesar 8,99 persen. Produk makanan minuman Indonesia merupakan produk yang prospektif dalam mendukung pertumbuhan di sektor perdagangan.

Menurut Kasan, industri mamin harus terus didukung, termasuk industri kecil dan menengah. Kontribusi industri mamin Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas adalah sebesar 36,40 persen. Sementara pada kuartal I 2020, kontribusi mamin Indonesia terhadap PDB nasional mencapai 19,98 persen.

Strategi Peningkatan Ekspor

Kasan menambahkan Kemendag sendiri telah menyusun strategi peningkatan daya saing mamin dan kuliner Indonesia ke Spanyol. Pertama, menentukan fokus pasar dan produk ekspor khusus untuk produk mamin berbahan baku alami, organik, specialty, dan bumbu olahan sebagai bahan baku kuliner Indonesia. Kedua, meningkatkan daya saing produk, sumber daya manusia, dan UKM ekspor.

Kemudian ketiga, meningkatkan penetrasi pasar. Keempat, memperkuat peran perwakilan perdagangan di luar negeri. Kelima, relaksasi ekspor dan impor untuk tujuan ekspor. Keenam, pengembangan SDM ekspor di antaranya melalui kegiatan webinar, pelatihan ekspor, dan program pendampingan ekspor selama pandemi.

Sebagai informasi sejak Januari–April 2020, ekspor produk mamin Indonesia ke Spanyol tercatat sebesar USD 7,90 juta. Sementara tren pertumbuhan ekspor pangan olahan Indonesia ke Spanyol selama lima tahun (2015— 2019) tercatat positif sebesar 7,38 persen. Sedangkan pada 2019, nilai ekspor produk mamin Indonesia ke Spanyol tercatat sebesar USD 37,70 juta.

Produk utama ekspor mamin Indonesia ke Spanyol antara lain olahan buah nanas dengan nilai ekspor USD 4,6 juta dan pangsa pasar 58,37 persen; makanan olahan lainnya dengan nilai USD 950 ribu (12,03 persen); olahan ikan dengan nilai USD 739 ribu (9,35 persen); olahan tuna dengan nilai USD 571 ribu (7,23 persen); jus nanas dengan nilai USD 397 ribu (5,03 persen).

Indonesia menempati posisi ke-31 dengan pangsa pasar 0,46 persen sebagai negara asal impor produk mamin bagi Spanyol. Sementara, negara utama importir produk mamin untuk Spanyol adalah Prancis dengan pangsa pasar sebesar 15,49 persen; Jerman 10,69 persen; Italia 8,73 persen; Belanda 6,24 persen; dan Maroko 5,90 persen.(yaya)