Kasus positif Covid-19 di Sumut tidak mengalami pertambahan
fokusmedsn : Setelah sempat melonjak, jumlah pasien positif Covid-19 pada Jumat (15/5) tidak ada mengalami penambahan kasus baru dan masih tetap sebanyak 202 orang,
Begitu juga dengan jumlah pasien Covid-19 yang sembuh masih tetap 53 orang dan meninggal dunia 24 orang. Namun, angka Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit rujukan terjadi penambahan.
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan mengatakan, jumlah PDP bertambah 11 orang dari hari sebelumnya 184 orang.
“Karena itu, saat ini PDP yang masih dirawat berjumlah 195 orang. Demikian juga Orang Dalam pemantauan (ODP) mengalami peningkatan 3 orang dari 587 orang naik diangka 590,” jelas Whiko dalam konferensi persnya.
Ia mengatakan, Pemprovsu saat ini juga sudah mulai menyalurkan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) pada 33 kabupaten/kota di Sumut dengan total Rp 297 miliar. Alokasi terbesar di Kabupaten Langkat 161.554 kuota, dengan nilai Rp 36 miliar lebih. Kemudian, disusul Medan dan Deli Serdang.
“Sudah cukup rantai penderitaan akibat Covid-19 ini. Untuk itu, mari kita putuskan rantai penularan virus ini dengan mematuhi protokol kesehatan yaitu menggunakan masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan memakai sabun, menjaga jarak saat berinteraksi, hingga tidak mudik lebaran ke kampung halaman,” harapnya.
Menurutnya, ada masyarakat yang beranggapan angka kesembuhan Covid-19 jauh lebih besar dibanding jumlah kematiannya, sehingga merasa tidak takut bahkan tak peduli dengan penularan virus corona terhadap dirinya maupun orang lain. Namun, perlu diketahui virus corona yang menular ke tubuh manusia akan bereplikasi dan memperbanyak diri.
Ia menuturkan, walaupun seseorang tidak merasakan gejala sakit, namun virus itu akan dibawa ke tempat tinggal orang tersebut atau lingkungannya sehingga dapat menularkan orang lain. Dengan demikian, akan semakin banyak orang yang bakal menderita Covid-19.
“Apabila virus corona menular kepada orang yang rentan misalnya seperti lanjut usia (lansia), berpenyakit kronis, gangguan imunitas, maka angka kematian menjadi tinggi. Untuk itulah, tidak seorang pun boleh mengabaikan Covid-19 ini,” tegasnya.
Ia menyebutkan, pandemi Covid-19 ini sangat banyak membawa dampak dan kesulitan bagi masyarakat luas. Hal yang paling dirasakan kata dia, adalah perekonomian yang menurun.
“Di samping itu, saat ini tengah memasuki bulan ramadan dan menjelang lebaran idul fitri. Tentunya, harga kebutuhan pokok akan naik sebagaimana lebaran tahun-tahun sebelumnya yang sudah dijalani,” ujarnya.
Sejauh ini pihaknya telah menerima bantuan dari pusat berupa 16.800 PCR test, VTM, dan RNA test. Bantuan tersebut akan disalurkan ke RS USU untuk pemeriksaan pasien, guna menegakkan hasil diagnosa apakah seorang pasien positif Covid-19 atau tidak. (riz)