Momen Tepat Jual Emas Perhiasan untuk Sambung Hidup di Tengah Pandemi Corona
fokusmedan : Wabah virus corona membuat dunia usaha Tanah Air porak poranda karena terhentinya aktivitas produksi. Bahkan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta mencatat, 3.348 perusahaan terpaksa melakukan PHK kepada 30.137 pegawainya hingga Sabtu (4/4).
Bagi sebagian orang, menjual aset termasuk logam mulia atau emas yang selama ini disimpan menjadi salah satu cara untuk bertahan hidup saat kondisi ekonomi sulit.
Hal ini dibenarkan Andi, Pemilik Toko Emas Agung di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Dia mengatakan bahwa terjadi kenaikan hingga 90 persen khususnya pada transaksi jual emas oleh masyarakat sejak pemerintah mengumumkan dua warga Indonesia terinfeksi virus covid-19 pada Senin (2/3) lalu.
“Orang butuh uang sehingga banyak yang jual emas atau logam mulia, banyak PHK juga kan,” kata Andi saat dikonfirmasi Merdeka.com pada Jumat (10/4).
Menurut dia, faktor lain yang membuat masyarakat terpaksa menjual emas mereka adalah tingginya harga yang dipicu sentimen global karena tertekannya sejumlah negara raksasa ekonomi dunia. Sehingga, saat ini merupakan momen yang tepat bagi masyarakat untuk melepas investasi logam mulianya.
Jual Emas Penuhi Kebutuhan
Hal senanda juga diungkapkan CEO PT Pegadaian Galeri 24, Arifmon yang menyebut fenomena jual emas oleh masyarakat sudah terjadi sejak awal tahun 2020, seiring maraknya pemberitaan virus covid-19 di kota Wuhan China.
Perusahaannya mencatat, dari bulan Januari 2020 sampai Februari 2020 terdapat peningkatan transaksi masyarakat yang menjual logam mulia emas hingga 17,9 persen, bahkan pada Maret 2020 terdapat lonjakan transaksi tersebut hingga 29 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.
Arifmon berujar bahwa akar permasalahannya ialah menurunnya pendapatan masyarakat yang diakibatkan terhentinya aktivitas produksi sejumlah perusahaan karena pandemi virus covid-19.
“Sehingga untuk memenuhi kebutuhan cash atau uang tunai, masyarakat melakukan aksi jual emas,” paparnya.
Kondisi ini berdampak pada membengkaknya arus pengeluaran perusahaan serta meningkatnya jumlah stok emas PT Pegadaian Galeri 24. Beruntung, adanya peningkatan jumlah nasabah yang melakukan pelunasan aset, sehingga kelangsungan bisnis perusahaannya tetap terjaga.
Harga Emas Diprediksi Tembus Rp1 Juta/Gram
Sementara itu Analis emas sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi bahwa harga jual emas Antam bisa menembus Rp 1 juta/gram, apabila harga emas global menembus USD 1.800 per troy ounce.
Mengingat Amerika Serikat diperkirakan akan menghabiskan stimulus sebesar USD 2,2 triliun di April dan Mei 2020, karena sedang mengalami tekanan ekonomi akibat pandemi corona. Selain itu kebijakan pemerintah Indonesia yang akan menjual obligasi tentu memberikan pengaruh besar terhadap lonjakan harga emas.
“Bahkan bank sentral AS sudah mengajukan dana stimulus ke kongres hingga USD 6 triliun. Maka pasar kembali ke emas, untuk mengimbangi inflasi,” terang dia.
Para investor lebih memilih berinvestasi di sektor logam mulia emas, dibandingkan berinvestasi di pasar modal dan pasar obligasi karena dianggap lebih berisiko.
Ibrahim pun menyebut tingginya harga logam mulia emas merupakan momentum yang tepat bagi masyarakat untuk melakukan aksi jual emas, di tengah kondisi ekonomi nasional yang sedang sulit akibat wabah virus corona.(yaya)