
Fokusmedan.com : Sebuah insiden menghebohkan terjadi di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu malam, 2 Agustus 2025. Seorang penumpang berinisial H mengaku membawa bom di dalam kabin pesawat Lion Air rute Jakarta–Kualanamu. Akibat pernyataan tersebut, seluruh penumpang harus diturunkan dan dipindahkan ke pesawat lain.
Salah satu penumpang, Saut Boangmanalu, yang juga menjabat Koordinator Divisi Humas dan Data Informasi Bawaslu Sumut, menceritakan situasi panik yang terjadi di dalam pesawat.
“Pesawat sudah bergerak ke landasan, tiba-tiba penumpang itu mengamuk dan berteriak, ‘Ada bom, ada bom. Kalau enggak percaya, lihat saja!’ Penumpang langsung panik,” ujar Saut saat dikonfirmasi Minggu (3/8/2025) malam.
Menurut Saut, ia seharusnya berangkat pukul 17.00 WIB, namun penerbangan mengalami penundaan hingga sekitar pukul 20.40 WIB. Pada pukul 19.00 WIB, penumpang mulai boarding ke pesawat.
“Setelah kejadian itu, pramugari segera menenangkan penumpang. Salah satu penumpang bahkan mengancam akan memukul H jika tidak segera diamankan. Petugas keamanan kemudian datang dan menurunkan pria tersebut,” ujarnya.
H berhasil diamankan dan diperiksa bersama barang bawaannya. Tidak ditemukan benda mencurigakan, namun seluruh penumpang tetap diminta turun untuk pemeriksaan ulang melalui proses pemindaian.
“Penerbangan kami akhirnya baru berangkat sekitar pukul 22.00 WIB dan tiba di Kualanamu lewat tengah malam,” jelas Saut.
Sebelumnya, video yang memperlihatkan pria tersebut mengamuk dan mengaku membawa bom viral di media sosial. Dalam video, H terdengar berkata, “Yang merasa petugas, turun. Mau polisi, tentara, atau siapa pun, turun! Ada bom!”
Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulis menjelaskan bahwa saat itu pesawat Lion Air JT-308 baru saja melakukan push back dan bersiap menuju landasan. Saat itulah H menyampaikan informasi kepada awak kabin soal bom.
Sesuai prosedur keselamatan, awak kabin segera melaporkan ke kapten pilot. Pesawat kemudian diarahkan kembali ke apron, dan H diturunkan serta diserahkan kepada pihak keamanan bandara, termasuk Aviation Security, Otoritas Bandara, PPNS, dan kepolisian untuk investigasi lebih lanjut.
“Meski informasi awal diduga sebagai candaan, Lion Air bersama otoritas terkait tetap menganggapnya sebagai ancaman bom serius dan mengambil langkah tegas sesuai standar keamanan penerbangan,” tegas Danang. (Rio)
