Rupiah dan IHSG Menguat, Emas Dunia Terkoreksi Imbas Sinyal The Fed Tunda Pemangkasan Suku Bunga

Fokusmedan.com : Pasar keuangan global bereaksi hati-hati setelah risalah (minutes meeting) Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menunjukkan adanya keraguan terhadap rencana pemangkasan suku bunga acuan.
Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, keraguan tersebut membuat pelaku pasar mulai menahan ekspektasi pemangkasan bunga dalam waktu dekat. “Dampak yang langsung terasa adalah penurunan harga emas dunia, yang terkoreksi ke level 4.014 dolar AS per ons troy,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).
Meski demikian, pelemahan harga emas masih terbatas. Menurut Gunawan, sejumlah isu geopolitik global masih menjadi penopang harga logam mulia tersebut. “Selama ini, kenaikan harga emas didorong oleh ekspektasi pemangkasan bunga. Namun, spekulasi penundaan itu kini mulai menekan harga,” jelasnya.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun turun ke level 4,109%, sementara indeks dolar AS (USD Index) melemah tipis ke posisi 98,77. Kondisi ini justru memberi ruang penguatan bagi nilai tukar rupiah yang bergerak di level Rp16.545 per dolar AS pada perdagangan pagi.
“IHSG juga dibuka menguat di level 8.187,” kata Gunawan. Ia menambahkan, setelah rilis risalah The Fed dan masih berlanjutnya penutupan sebagian pemerintahan AS (government shutdown), pasar diperkirakan akan bergerak terbatas.
Gunawan memproyeksikan IHSG akan diperdagangkan dalam kisaran 8.130–8.190, sedangkan rupiah bergerak di rentang Rp16.530–Rp16.570 per dolar AS. Untuk harga emas di dalam negeri, diperkirakan masih bertahan di kisaran Rp2,14 juta per gram. (ram)