Fokusmedan.com : Lembaga survei Poltracking Indonesia baru saja mengeluarkan hasil penelitian yang menyentuh berbagai program, salah satunya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu fokus utama pemerintahan Prabowo-Gibran. Menariknya, hasil survei menunjukkan bahwa 69,8% responden mendukung program MBG tersebut.
“Total, 69,8% responden mengaku setuju dengan MBG, hanya 25,2% yang menjawab tidak setuju. Sedangkan 5% responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab,” jelas Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, dalam konferensi pers daring pada Minggu (19/10/2025).
Selain menunjukkan dukungan terhadap program ini, responden juga mengungkapkan kepuasan mereka terhadap pelaksanaan MBG selama setahun terakhir. Sebanyak 53,5% dari mereka menyatakan puas, sementara 37,0% merasa sebaliknya, dan 9,5% tidak tahu atau tidak memberikan jawaban.
Hanta Yuda juga menambahkan bahwa di antara berbagai program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran, MBG menduduki posisi teratas dalam hal manfaat, dengan 22,7% responden menilai program ini paling bermanfaat.
“Makan Bergizi Gratis menempati urutan pertama, 22,7% responden menyatakan program tersebut paling bermanfaat. Berikutnya, 13,6% adalah program Bantuan Subsidi Upah (BSU). Ketiga, Kartu Indonesia Sehat (KIS) 11,3%. Dan keempat kartu Indonesia Pintar (KIP) 9,7%,” ungkapnya.
Survei yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia berlangsung dari 3 hingga 10 Oktober 2025, melibatkan 1.220 responden. Penelitian ini memiliki margin of error sebesar +/- 2,9% dan tingkat kepercayaan mencapai 95%. Metode wawancara dilakukan oleh surveyor yang berpengalaman dan dilakukan secara langsung, sehingga hasilnya diharapkan akurat dan mencerminkan pendapat masyarakat dengan baik.
Sebanyak 78,3% responden merasa puas dengan kinerja Prabowo-Gibran selama tahun pertama
Poltracking Indonesia baru saja merilis hasil survei terbaru mengenai evaluasi kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran yang telah menjalani masa kerja satu tahun sejak dilantik pada 20 Oktober 2024. Dari hasil survei tersebut, terdapat 81,5% responden yang menyatakan percaya terhadap keduanya, sementara 15,6% responden menunjukkan ketidakpercayaan. Sebanyak 2,9% responden mengaku tidak tahu atau memilih untuk tidak menjawab.
“Angka 81,5% tersebut merupakan hasil kombinasi dari responden yang sangat percaya sebanyak 10% dan yang cukup percaya 71,5%,” jelas Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, dalam konferensi pers daring yang diadakan pada Minggu (19/10/2025). Hanta juga menambahkan bahwa 15,6% responden yang kurang percaya terdiri dari 14,4% yang mengaku kurang percaya dan 1,2% yang sangat tidak percaya terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.
Selanjutnya, Hanta mengungkapkan hasil survei mengenai tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Prabowo-Gibran. Dari data yang diperoleh, 78,3% responden menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan tersebut, sedangkan 19,2% responden memberikan penilaian negatif. Sementara itu, 2,5% responden memilih untuk tidak menjawab atau tidak tahu.
“Dari total 78,3% responden yang puas, terdapat 9,7% yang sangat puas dan 68,6% merasa cukup puas. Di sisi lain, 19,2% responden terdiri dari 17,5% yang kurang puas dan 1,7% yang tidak puas,” papar Hanta. Dia juga menyebutkan bahwa bagi mereka yang merasa puas, responden diminta untuk memberikan alasan terkait kinerja Prabowo Subianto. Hasilnya menunjukkan bahwa 22,9% responden menganggap kepemimpinan Prabowo tegas, berani, dan bertanggung jawab.
Apa yang membuat Anda merasa puas?
Menurut hasil survei, sebanyak 13,4% responden menyatakan bahwa mereka merasa bantuan sosial yang diberikan sangat bermanfaat. Selain itu, 11,4% responden berpendapat bahwa sosok Prabowo dianggap dekat dengan masyarakat, terutama dalam memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
“Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi lebih baik masuk urutan nomor empat dengan suara responden sebanyak 9,2%. Sedangkan program makan bergizi gratis (MBG) ada di posisi ke lima, total ada 8,2% responden yang memilih alasan tersebut,” ungkap Hanta.
Survei ini dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 10 Oktober 2025 dan melibatkan 1.220 orang sebagai responden. Margin of error dalam survei ini adalah +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%. Proses wawancara dilakukan oleh surveyor yang telah terlatih dan dilakukan secara langsung atau tatap muka untuk memastikan akurasi data yang diperoleh.(yaya)