China Janji akan Balas AS, IHSG dan Rupiah Hingga Emas Terpuruk

Pengunjung memenuhi area Main Hall Bursa Efek Indonesia dengan layar pergerakan IHSG.

Fokusmedan.com : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup melemah 3.31% di level 6.270,597. Asing membukukan transaksi jual senilai Rp1.88 triliun dan mayoritas bursa di Asia juga ditutup turun. Bursa saham di China memimpin pelemahan setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan kenaikan tarif 10% ke China.

Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, China juga tidak tinggal diam dengan berjanji akan membalas kenaikan tarif tersebut jika diperlukan. Aksi balasan ini kian menambah masalah baru bagi perekonomian global di mana banyak negara yang berpeluang mengambil langkah serupa, sehingga akan ada banyak negara yang mengambil sikap protektif terhadap perekonomiannya masing-masing.

Dampak perang dagang yang meluas jelas tidak akan baik bagi kinerja pasar saham. IHSG sendiri telah mengalami kerugian yang signifikan sejak rencana perang dagang digaungkan di tahun 2024.

Dan bukan hanya IHSG, mata uang rupiah juga dalam jalur pelemahan sejauh ini. Rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah di level 16.575 per US Dolar.

“Memburuknya mata uang rupiah tidak terlepas dari tekanan US Dolar Terhadap mata uang dunia. Kebijakan kenaikan tarif relatif menguntungkan US Dolar, dibandingkan dengan mata uang lainnya. Karena kenaikan tarif akan mengurangi kemampuan negara diluar AS untuk mendapatkan dana valas dari hasil ekspornya,” ujarnya, Jumat (28/2/2025).

Hal inilah yang membuat Rupiah melemah belakangan ini, sekalipun sejumlah data ekonomi AS justru tidak menopang US Dolar untuk lanjutkan penguatan.

Di sisi lain, harga emas alami pelemahan ke level $2.861 per ons troy, atau sekitar 1.53 juta per gram. (ram)