
Fokusmedan.com : Kinerja IHSG ditutup menguat 0.5% di level 7.109,196. IHSG bergerak dalam rentang 7.095 hingga 7.174. Mayoritas bursa di Asia juga ditutup menguat.
Gambarannya tidak jauh berbeda dengan IHSG, di mana banyak bursa di Asia yang ditutup menguat terbatas. Penguatan IHSG terjadi disaat minimnya sentimen ekonomi di pasar.
Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, data investasi asing langsung ke tanah air selama kuartal keempat yang mengalami kenaikan sebesar 33.3%, menjadi satu-satunya kabar positif bagi pasar keuangan. Meski demikian kinerja mata uang Rupiah tetap berada di jalur merah.
Mata uang rupiah ditutup melemah di level 16.295 per US Dolar. Bahkan Rupiah sendiri sempat melemah hingga ke level 16.320 per US Dolar selama sesi perdagangan berlangsung.
“Sentimen suku bunga masih menjadi pemicu utama melemahnya mata uang Rupiah belakangan ini. Tekanan terhadap mata uang rupiah terpantau mengalami peningkatan selama sesi perdagangan berlangsung,” terangnya, Jumat (31/1/2025).
Kenaikan imbal hasil US Treasury selama sesi perdagangan Asia membuat US Dolar menguat terhadap mayoritas mata uang di Asia termasuk Rupiah. Dan tidak hanya berdampak terhadap Rupiah, Kinerja IHSG juga terlihat mengurangi keuntungannya dan terpantau mengalami tekanan jual di sesi perdagangan kedua.
Pemicu melemahnya pasar keuangan di tanah air tidak terlepas dari kekhawatiran terhadap lajku tekanan inflasi AS. Inflasi di As diproyeksikan akan alami peningkatan yang bisa merubah ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter longgar The FED.
Selain itu, harga emas juga terpantau mengalami tekanan dikisaran level $2.794 per ons troy, atau sekitar 1.47 per gram nya. (ram)
