
Fokusmedan.com : Badai kembali berpeluang hantam pasar saham di Indonesia. Kinerja mayoritas bursa saham di Asia ditransaksikan di zona merah. IHSG diproyeksikan akan mengalami nasib yang tidak jauh berbeda di mana emiten energi yang ada di bursa berpeluang mengalami koreksi.
Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, kabar mengenai konflik antara Israel dan Libanon yang kemungkinan akan berakhir menjadi kabar buruk bagi harga minyak mentah dunia. Harga minyak mentah turun hingga 2%, di kisaran $68.8 per barelnya. Pelemahan harga minyak akan mendorong melemahnya IHSG.
Pada sesi pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat ke level 7.333, namun sempat bolak balik di dua zona yang berbeda. Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10 kembali melemah ke kisaran 4.2%.
“Pelemahan imbal hasil tersebut akan menjadi kabar baik bagi mata uang Rupiah. Namun Rupiah sendiri melemah ke level 15.920 per US Dolar pada sesi pembukaan perdagangan,” ujarnya, Selasa (26/11/2024).
Rupiah berpeluang untuk berbalik arah dan menguat seiring meningkathya tekanan US Dolar, sementara IHSG berpeluang untuk bergerak sideways di dua zona yang berbeda. Terlebih IHSG yang sempat menguat tajam pada perdagangan kemarin, turut berpeluang memicu terjadinya koreksi teknikal.
Di sisi lain, harga emas terpantau lebih rendah dibandingkan harga kemarin. Harga emas di transaksikan dikisaran $2.626 per ons troynya. Pelemahan harga minyak mendorong ekspektasi bahwa inflasi akan melandai, dan jadi kabar buruk buat emas. (ram)
