IHSG dan Rupiah di Zona Hijau Jelang Rilis Data Ekonomi AS

Ilustrasi kinerja dolar AS terhadap Rupiah.

Fokusmedan.com : Selama sesi perdagangan, IHSG secara konsisten berada dalam tren naik selama sesi perdagangan berlangsung. IHSG di sesi perdagangan kedua bahkan melanjutkan tren penguatan setelah IHSG berhasil menembus level psikologis 7.700.

Dan IHSG sendiri ditutup menguat 1.13% di level 7.735,039. Dimana saham sektor perbankan khususnya BMRI, BBNI, BBCA dan BBRI menjadi motor penggerak penguatan IHSG pada hari ini.

Ditambah sejumlah emiten berkapitalisasi besar lainnya seperti TLKM, BREN, BRMS serta SMGR. Sementara itu, kinerja mata uang rupiah kinerjanya tidak semulus IHSG. Mata uang Rupiah di sesi perdagangan pagi sempat ditransaksikan di zona merah, dimana rupiah sempat dihargai 15.540 per US Dolar. Namun, rupiah mulai mengurangi kerugiannya dan ditutup menguat di level 15.490 per US Dolar.

Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, gerak Rupiah selama sesi perdagangan banyak dipengaruhi oleh ekspektasi rilis data ekonomi AS, yang bisa saja mendorong penguatan US Dolar di pasar nantinya. Hal ini tidak terlepas dari kerugian bagi Rupiah yang mungkin timbul dari membaiknya data di AS.

“Kinerja mata uang Rupiah sendiri juga masih ditopang oleh kebijakan BI yang mempertahankan BI Rate sebelumnya,” ujarnya, Kamis (17/10/2024).

Pada perdagangan akhir pekan nanti, kinerja pasar keuangan di tanah air berpeluang untuk kembali melanjutkan tren penguatan. Terlebih jika data ekonomi AS lebih condong pada kemungkinan kebijakan bunga acuan akan di pangkas, dan sikap The FED tidak lagi konservatif.

Di sisi lain harga emas pada perdagangan sore ini ditransaksikan stabll di level $2.680 per ons troy, atau sekitar Rp1.34 juta per gram nya. (ram)