Pelaku UMKM di Medan Sulap Daun Kelor dan Buah Mangrove Jadi Cemilan dan Minuman
Fokusmedan.com : Para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Medan semakin menggeliat. Pemko Medan berkomitmen dan memberikan perhatian serius kepada UMKM agar dapat berkembang dan naik kelas serta pemberdayaan UMKM merupakan program prioritas.
Salah satu pelaku UMKM yang fokus terhadap perkembangan usahanya adalah UMKM Walidayna. Dengan memanfaatkan bahan-bahan dari alam, UMKM binaan Kecamatan Medan Marelan ini menghasilkan produk seperti biskuit dari daun kelor.
Selain itu juga UMKM Walidayna juga menghasilkan produk minuman segar slai dan jelly (ager-ager) dari buah mangrove. Untuk kualitas dan rasanya dapat dipastikan enak dan menyegarkan.
Camat Medan Marelan Anshari Hasibuan mengungkapkan pihaknya memiliki UMKM binaan yang menghasilkan produk dari bahan alami. UMKM bernama Walidayna ini menjual Cemilan dari daun kelor dan minuman segar dari buang mangrove.
“UMKM ini merupakan binaan Kecamatan Medan Marelan. Kita berikan pendampingan dan pembinaan terhadap UMKM ini agar produknya dapat lebih dikenal dan berkembang,” katanya, Rabu (28/6/2023).
Dijelaskan Camat, UMKM ini dipelopori seorang wanita yang bernama Elita Yusrah. Wanita paruh baya ini memulai usahanya dari tahun 2015. Kini usahanya kian bergeliat di mana penjualan UMKM ini perbulannya bisa mencapai 100 sampai dengan 200 bungkus/botol perbulannya.
“Banyak produk cemilan yang dihasilkannya , saat ini usahanya kkns bergeliat dengan penjualan perbulannya mencapai 200 bungkus /botol,” sebut Anshari Hasibuan.
Sementara itu, pemilik UMKM Walidayna, Elita Yusrah menjelaskan usahanya menghasilkan berbagai produk seperti Biskuit emping,biskuit bolu kering ces crispy,biskuit kopi. Biskuit ini terbuat dari dau kelor.
“Selain biskuit dari daun kelor kita juga berinovasi dengan memproduksi minuman segar ,slai dan jelly (ager- ager-) serta permen yang terbuat dari buah mangrove,” jelasnya.
Elita Yusrah menambahkan UMKM Walidayna menjual produk yang sangat terjangkau dimana sirup dijual di harga Rp15.000 per botol (300ml), jus mangkrup Rp 5.000(300ml), slai di harga Rp15.000 per botol (150ml) serta jely dan permen masing-masing harganya Rp5.000.
“Produk lain seperti biskuit daun kelor kita jual Rp 20.000 ,coklat daun kelor da. pie nenas per pack diharga Rp 4.000. Penjualan UMKM ini perbulannya bisa mencapai 100 sampai dengan 200 bungkus/botol perbulannya,” pungkasnya. (ram)