14/12/2024 16:24
EKONOMI & BISNIS

Inflasi Sumut 2023 Tetap Terkendali di Angka 3 Persen

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara Ibrahim.

Fokusmedan.com : Deputi Direktur Bank Indonesia Sumatera Utara, Ibrahim mengatakan, Bank Indonesia meyakini inflasi inti nasional masih akan tetap terkendali di angka 3,0±1% hingga akhir tahun 2023 mendatang.

Menurut Ibrahim, saat ini inflasi Sumatera Utara (Mei 2023) masih berada di angka 4 persen (yoy) dengan tingkat inflasi bulanan 0,09 persen (mtm). Namun dengan beragam kondisi yang tengah terjadi dan upaya yang telah dilakukan, inflasi di triwulan III-2023 mendatang diperkirakan dapat kembali di kisaran 3 persen.

“Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa tahun 2023 dan inflasi IHK dapat segera kembali ke dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada triwulan III 2023,” kata Ibrahim.

Penurunan inflasi pada Mei 2023 terutama dipengaruhi oleh penurunan inflasi inti sejalan dengan normalisasi permintaan setelah periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri serta penurunan tekanan harga komoditas global.

Perkembangan ini tidak terlepas dari respons kebijakan moneter Bank Indonesia yang pre-emptive dan forward looking serta sinergi erat pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

“Secara spasial, mayoritas wilayah mengalami penurunan inflasi sebagaimana nasional pada Mei 2023. Inflasi terendah terjadi di wilayah Jawa (0,04% mtm), Sumatera (0,10% mtm) dan Balinusra (0,11% mtm). Secara tahunan, inflasi gabungan kota IHK pada Mei 2023 tercatat lebih rendah dari bulan sebelumnya di seluruh wilayah dengan inflasi terendah terjadi di Sumatera sebesar (3,62% yoy),” tukasnya.

Keterjagaan inflasi di 2023 ini, kata Ibrahim, akan terjadi di tengah pemulihan ekonomi Indonesia yang masih terus berlanjut. Pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut pada Triwulan I-2023 dengan pertumbuhan sebesar 5,03% (yoy), menguat dibandingkan Triwulan IV 2022 sebesar 5,01% (yoy).

Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi swasta dan pemerintah. Kegiatan investasi dan aktivitas ekspor-impor membukukan pertumbuhan positif meski tidak sekuat triwulan IV 2022.

Sementara dari sisi lapangan usaha, peningkatan pertumbuhan ditopang oleh kinerja sektor batubara, industri barang logam, industri alat angkut, dan sejumlah jasa, diantaranya jasa keuangan dan pendidikan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan tetap berada dalam kisaran 4,5-5,3% (yoy) pada tahun 2023. Perbaikan ekonomi Indonesia dikonfirmasi oleh hasil survei Bank Indonesia tentang keyakinan konsumen yang meningkat dan penjualan eceran yang tumbuh positif, serta indikator dini Purchasing Managers‘ Index (PMI) Manufaktur yang masih berada di zona ekspansi.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergitas stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan,” pungkasnya. (ng)