Digitalisasi Mudahkan Penguantan Ekonomi Masyarakat
Fokusmedan.com : Perkembangan teknologi yang menghadirkan berbagai kemudahan yang didapat, selain itu juga berbagi keuntungan serta manfaat yang dirasakan oleh masyarakat salah satunya mengenai penguatan ekonomi.
Dosen Pascasarjana UIN Satu Tulungagung/Pembina Lembaga Perekonomian NU Kab. Blitar, Dr. H. M. Arif Faizin, M.Ag menyatakan, revolusi industri 4.0 memberikan pengaruh yang sangat besar. Kehadiran teknologi disruptif begitu cepat sehingga dapat memberi ancaman bagi industri-industri besar.
Di era sekarang ini, ukuran perusahaan tidak perlu besar, namun perusahaan itu harus lincah dalam memanfaatkan teknologi dan informasi. Yang mana saat ini berbagai macam kebutuhan masyarakat telah banyak menggunakan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi.
“Teknologi disrupsi merubah berbagai sektor kehidupan masyarakat. Yang mana contohnya disrupsi teknologi munculnya robot, mesin, bioteknologi. Disrupsi pendidikan munculnya aplikasi belajar di smartphone seperti ruang guru. Disrupsi ekonomi munculnya e-commerce seperti lazada, tokopedia, shopee serta e-transport seperti gojek, grab, uber. Yang terakhir disrupsi agama yang mana belajar agama dapat melalui instagram, youtube, bahkan kuliah melalui whatsapp,” ucap Arif saat Ngobrol Bareng Legislator, Sabtu (4/3/2023).
Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia tahun 2021 senilai 70 Miliar US$ naik 49% dibandingkan pada tahun 2020. Kenaikan tersebut disebabkan karena pandemi covid-19 dan munculnya teknologi digital juga memudahkan masyarakat.
Pada tahun 2021 per sektor ekonomi digital 52% jual beli atau transaksi berbasis online, 25% layanan pembelajaran dilakukan via daring atau online, dan 21% memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan UMKM.
Anggota Komisi I DPR RI, H. Muhamad Arwani Thomafi menjelaskan, metamorfosa ekonomi yang awalnya dari konvensional lalu munculnya teknologi digital beralih dengan memanfaatkan media digital sehingga meningkatkan kesejahteraan. Dalam hal ini ada langkah-langkah yang harus dihadapi digitalisasi terutama dalam sektor ekonomi.
“Adaptasi dalam dunia digital diperlukan terutama dalam sektor ekonomi yakni dengan merubah mindset atau pandangan, kemauan yang kuat untuk belajar hal baru di dunia digital, dan penguasaan teknik digital. Hal tersebut penting karena rata-rata masyarakat menggunakan media digital sebagai aktifitas atau kebiasaan baru. Dengan memanfaatkan digital ada potensi untuk meningkatkan ekonomi yakni dengan jual beli produk baik makanan atau fashion dengan mudah serta membuka layanan jasa berbasis daring tanpa sewa tempat,” tutur Arwani.
Memanfaatkan media digital lebih efektif terutama dalam sektor ekonomi karena dari data kominfo pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta dan yang terkoneksi internet 379,1 juta, pengguna media sosial yang aktif 191,4 juta. serta media sosial yang paling sering digunakan adalah Whatsapp (88,7%), instagram (84,8%), Facebook (81%), Tiktok (63,1%), Telegram (62,8%), Twitter (58,3%).
Arwani juga berpesan, manusia makhluk tuhan yang paling adaptif dalam menghadapi perubahan zaman tak terkecuali dalam menghadapi era digital sekarang ini. Sehingga, manfaatkanlah peluang yang ada dalam media digital sebaik-baiknya untuk peningkatan ekonomi.
Ketua RMI Kabupaten Pati/Pengasuh PP. Mansajul Ulum Margoyoso Pati, KH. Muhammad Liwa’ Uddin, M.Pd memaparkan penguatan dan pemberdayaan ekonomi umat dapat dilakukan dengan membangun kesepakatan dan semangat persatuan umat. Perkembangan dan perubahan dalam digitalisasi ekonomi merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari dan harus diikuti.
“Perkembangan teknologi dan komunikasi yang tidak dapat dihindari dan harus diterapkan disemua aspek kehidupan terutama dalam ekonomi yang tentunya dimulai dari dunia pendidikan dan pengetahuan mengenai dunia digital,” pungkasnya. (ng)