19/04/2024 22:57
NASIONAL

Jokowi soal Suharso Dilengserkan dari Ketum PPP: Itu Urusan Internal Partai

Fokusmedan.com : Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pencopotan Suharso Monoarfa dari Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Menurutnya, dinamika yang terjadi di PPP adalah urusan internal partai.

“Kan itu urusan internal PPP,” kata Jokowi di kawasan Sarinah, Jakarta, Senin (5/9).

Kepala negara tidak berkomentar lebih lanjut perihal kegaduhan PPP. Dia membiarkan partai berlambang ka’bah itu menyelesaikan masalahnya.

“Biar dirampungkan di wilayahnya PPP,” ucap eks Wali Kota Solo ini.

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono resmi ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum menggantikan Suharso Monoarfa. Mardiono menyatakan siap membawa PPP bangkit di Pemilu 2024.

Mardiono dipilih melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) bertemakan ‘Konsolidasi dan Sukses Pemilu 2024’. Mukernas tersebut dihadiri ketua dan sekretaris dari 27 DPW PPP se-Indonesia.

Sementara itu, Ketua Majelis Syariah PPP Mustofa Aqil Siradj mengatakan keputusan itu diambil atas usulan berbagai pihak. Dia pun berharap keputusan itu bisa bermanfaat dan lebih baik untuk partai.

“Kami tidak bisa menahan gejolak protes, suara, dan usulan dari berbagai pihak. Tidak kurang dari 10 kali pertemuan kami adakan untuk menanggapi gejolak ini. Keputusan ini semata-mata merespon kiai dan berbagai pihak,” jelasnya

Di kesempatan yang sama, Ketua Majelis Kehormatan PPP Zarkasih Nur mengaku tidak ada kebencian terhadap pemimpin sebelumnya, yakni Suharso Monoarfa.

Ke depannya, menurut dia, kepemimpinan PPP akan dilakukan penuh kebersamaan, persatuan, dan kasih sayang; sehingga bangsa Indonesia menjadi lebih makmur, sejahtera, dan rakyat menjadi umat yang rahmatan lil alamin.

“Kami tetap berhubungan baik, tidak ada yang menaruh kebencian ataupun kemarahan, tetapi dalam menghadapi masalah sekarang ini kami mengharapkan Suharso melepas tugasnya sebagai Ketua Umum PPP,” tegasnya.

Sebelumnya, Majelis PPP telah dua kali mengirimkan surat kepada Suharso dan memintanya mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PPP. Namun, Suharso tidak kunjung menanggapi surat tersebut.

Selain itu, ada pula rentetan aksi yang meminta Suharso mundur dari jabatannya, antara lain dari para santri, kader PPP, hingga para pecinta kiai. Aksi tersebut merupakan buntut dari ucapan Suharso terkait ‘amplop kiai’ dan hal lain yang dinilai tidak sesuai dengan AD/ART PPP.

Sementara itu, Suharso Manoarfa menegaskan, sampai saat ini masih menjadi ketua umum PPP. Di atas panggung workshop DPRD PPP se-Indonesia, Suharso juga meminta agar konflik internal PPP tak membawa nama Presiden Jokowi.

“Saya adalah ketua umum Partai Persatuan Pembangunan. Apa yang telah dikembangkan adalah tidak benar,” ujar Suharso dikutip dalam sebuah video. Seorang elite PPP membenarkan kehadiran Suharso di tengah workshop.

Suharso mengaku telah memberikan kesempatan untuk bertabayun kepada pihak yang memberhentikannya. Dia menekankan, pencopotan dirinya melanggar seluruh AD/ART parpol.

“Saya telah melakukan kalibrasi atas semua informasi yang disampaikan baik cerita cerita itu sampai kepada saya dan saya beri kesempatan kepada mereka untuk bertabayun kepada saya,” tegasnya.(yaya)