26/04/2024 3:30
GAYA HIDUP & KESEHATAN

Kenali Gejala Virus Marburg, Demam Dadakan dan Sakit Kepala Parah

Virus marburg menjadi wabah baru di dunia. Ist

Fokusmedan.com : Virus marburg menjadi wabah baru di dunia. Ada beberapa gejala virus marburg.

Dalam pernyataan resmi yang dikutip AFP di laman CNN, Kamis (14/7/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Marburg mirip dengan ebola, salah satu virus yang cukup mematikan dan telah menelan banyak korban.

Apa itu virus marburg?
Virus marburg bukanlah jenis virus yang baru ditemukan di dunia. Virus ini telah ada sejak 1967an. Di mana virus ini pertama kali diketahui menyerang pekerja laboratorium di Jerman yang telah melakukan kontak dengan seekor monyet hijau yang dibawa dari Uganda. Monyet ini diduga menjadi inang virus tersebut.

Virus ini merupakan patogen yang sangat berbahaya. Dan bagian dari filovirus atau yang juga dikenal dengan ebola.

Sebelum muncul jadi gejala virus marburg, Inang atau reservoir virus ini adalah kelelawar buah yang banyak tersebar di daratan Afrika. Mamalia ini akan membawa virus marburg dan tak akan diketahui lantaran virus ini tak membuat sakit kelelawar.

Justru, melalui hewan inilah virus bisa menyerang dan menyebar ke mamalia seperti monyet bahkan manusia. WHO mencatat, penyebaran virus ini bisa jadi bermula karena pembantaian terhadap kelelawar dengan alasan konsumsi.

Pencegahan virus marburg
Menurut panduan WHO, cara pencegahan penularan virus Marburg yang utama yakni selama kegiatan kerja atau penelitian atau kunjungan wisata di tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar buah, orang harus mengenakan sarung tangan dan pakaian pelindung lain yang sesuai (termasuk masker).
Sementara selama wabah, semua produk hewani (darah dan daging) harus dimasak dengan matang sebelum dikonsumsi.

Selain itu, berikut beberapa langkah pencegahan penularan gejala virus Marburg:

Penularan gejala virus marburg:
1. Mengurangi risiko penularan dari manusia ke manusia di masyarakat yang timbul dari kontak langsung atau dekat dengan pasien yang terinfeksi, terutama dengan cairan tubuh mereka.

2. Kontak fisik yang dekat dengan pasien Marburg harus dihindari. Sarung tangan dan alat pelindung diri yang sesuai harus dipakai saat merawat pasien yang sakit di rumah.

3. Mencuci tangan secara teratur harus dilakukan setelah mengunjungi kerabat yang sakit di rumah sakit, serta setelah merawat pasien yang sakit di rumah.

4. Langkah-langkah penahanan wabah termasuk penguburan yang cepat, aman dan bermartabat.

5. Mengidentifikasi orang-orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi Marburg dan memantau kesehatan mereka selama 21 hari

6. Memisahkan yang sehat dari yang sakit untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan memberikan perawatan kepada pasiden yang dikonfirmasi dan menjaga kebersihan yang baik dan lingkungan yang bersih perlu diperhatikan.

Gejala virus marburg
Penularan juga bisa terjadi melalui benda-benda yang telah terkontaminasi cairan tubuh si penderita. Misalnya, tempat tidur, pakaian, dan benda lain yang sudah terpapar.
Butuh dua hingga 21 hari bagi virus ini untuk mulai menunjukkan gejala paparannya di tubuh manusia.

Biasanya, menurut WHO, seseorang yang terpapar akan mengalami gejala virus Marburg sebagai berikut:
– demam tinggi yang tiba-tiba
– sakit kepala parah
– nyeri otot
– muntah
– hingga diare.

Gejala ini sulit dibedakan antara virus Marburg dengan penyakit lainnya seperti tipus atau malaria.

Hingga gejala selanjutnya, seseorang yang terkena Marburg di hari kelima atau ketujuh akan mengalami pendarahan berat seperti muntah darah, feses berdarah, serta perdarahan pada hidung, gusi, bahkan vagina.

Selama fase penyakit yang parah, pasien juga dapa mengalami gejala virus Marburg seperti:

– demam tinggi
– kebingungan
– cepat marah
– serta orchitis (radang testis) telah dilaporkan pada fase akhir (15 hari).(ram)