Pasar Antisipasi Kebijakan The Fed, Rupiah Lesu ke Rp14.352 Per Dolar AS

Fokusmedan.com : Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.352 per dolar AS pada Selasa (25/1) pagi. Mata uang Garuda melemah 16 poin atau 0,12 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mayoritas mata uang di Asia bergerak bervariasi pagi ini.
Tercatat, rupee India minus 0,19 persen, lira Turki negatif 0,11 persen, won Korea negatif 0,1 persen, peso Filipina turun 0,1 persen, dan ringgit Malaysia merosot 0,01 persen.
Di sisi lain, penguatan terjadi pada yuan China sebesar 0,02 persen, bath Thailand 0,08 persen, yen Jepang 0,15 persen, dan dolar Singapura 0,19 persen.
Sementara itu, kurs mata uang negara maju cenderung melemah terhadap dolar AS. Euro merosot 0,07 persen, dolar Kanada turun 0,06 persen, dan poundsterling Inggris negatif 0,08 persen.
Pengamat keuangan Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar rupiah masih memiliki potensi pelemahan. Pasalnya, pasar masih mewaspadai hasil rapat kebijakan moneter Bank Sentral AS The Federal Reserves (The Fed) pekan ini.
“Indikasi pengetatan moneter yang lebih besar bisa mendorong penguatan dolar AS ke depan,” ujar Ariston dilansir CNNIndonesia.com.
Dari dalam negeri, kondisi peningkatan kasus covid-19 juga masih diwaspadai pelaku pasar. Apabila pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat yang lebih ketat, rupiah bisa kembali tertekan.
Kendati demikian, rupiah masih bisa bergerak menguat. Kemungkinan karena pasar mempertimbangkan kondisi ekonomi Indonesia yang relatif stabil dari sisi inflasi, pandemi dan peluang pemulihan ekonomi ke depan dibandingkan kondisi yang terjadi di AS.
Hari ini, Ariston memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp14.300-Rp14.380 per dolar AS.(ng)