20/04/2024 11:58
NASIONAL

Cegah Kecelakaan, Inilah Pentingnya Inspeksi Awal Pada Sistem Pengereman Truk


Fokus
medan.com
: Kecelakaan melibatkan angkutan barang terutama kontainer masih sering terjadi di jalan-jalan di Indonesia. Mulai dari rem blong, tidak bisa menanjak, bahkan kehilangan kendali ketika melewati medan jalan berliku.

Terbaru, kecelakaan terjadi di persimpangan Muara Rapak dan tersebar di Grup WhatsApp. Dari video yang beredar, terlihat kontainer berwarna merah melaju tak terkendali hingga menabrak sejumlah motor dan enam mobil.

Dari data terbaru yang dirilis Polisi, empat orang meninggal akibat kecelakaan beruntun itu. Satu orang masih dalam kondisi kritis. Sedangkan yang luka-luka bertambah jumlahnya menjadi 21 orang.

Untuk meminimalisir kejadian tersebut, pre-inspection atau pengecekan awal sebelum mulai berkendara jadi kegiatan yang penting dilakukan. Pre-inspection pada truk terdiri dari berbagai macam aspek vital, salah satunya ada pada sistem pengereman.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menegaskan pentingnya pengecekan awal pada sistem pengereman sebelum berangkat mengemudi. Pastikan truk diparkir di tempat yang aman dengan kontur datar. Pastikan pula mesin sudah dalam keadaan mati, kunci kontak pada posisi off, transmisi netral. Aktifkan rem parkir dan ganjal ban untuk berjaga-jaga.

Dikutip dari materi yang dibagikan KNKT, ada beberapa komponen pada sistem pengereman yang wajib dicek. Untuk sistem rem Full Hydraulic Brake (FHB) dan Air Over Hydraulic (AOH) pastikan minyak rem tidak merembes dan terisi sesuai batas.

Ganti minyak rem secara berkala dan hindari mencampurkan minyak rem yang spesifikasinya berbeda. Selain itu jangan lupa periksa selang minyak rem serta master rem dalam kondisi prima.

Selanjutnya, pastikan pedal rem berfungsi normal. Lampu indikator vakum tidak menyala. Injak pedal rem beberapa kali guna memastikan tidak ada kevakuman yang tertinggal pada booster rem untuk kendaraan yang dilengkapi booster.

Menilik bagian kolong truk, sistem pengereman yang sehat tidak ada tetesan minyak rem. Lihat kampas rem dan pastikan dalam kondisi baik. Cakram rem serta tromol pun dalam kondisi prima.

Untuk sistem pengereman Full Air Brake (FAB) atau rem angin, coba nyalakan mesin dan periksa indikator tekanan rem angin normal. Jangan sampai jarum penunjuk berada di warna merah.

Lalu cek air tank dengan cara tarik tuas udara di bawah air tank, pastikan tidak ada tetesan air. Yang terakhir, periksa brake chamber dan slack adjuster. Dengan sikap yang disiplin untuk selalu melakukan pengecekan kondisi sistem rem sebelum berangkat mengemudi, risiko kecelakaan akibat gagal rem bisa diminimalisir.

Upaya Pemerintah Tekan Kecelakaan Truk

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi menyatakan, pemerintah secara aktif terus berupaya menekan tingkat kecelakaan terhadap truk. Salah satunya dengan melakukan sertifikasi pengemudi angkutan barang secara berkala.

“Pengemudi adalah tulang punggung keluarga selain itu juga pengemudi adalah aset perusahaan yang akan berperan dalam meningkatkan ekonomi di semua aspek,” kata Budi dalam pernyataannya beberapa waktu lalu.

Budi memahami, salah satu penyebab kecelakaan kendaraan truk yaitu kurangnya pengetahuan pengemudi mengenal kendaraan yang dikemudikan seperti pentingnya inspeksi awal kendaraan sebelum berangkat, pengecekan rem, lampunya, termasuk muatan yang berlebih atau ODOL.

“Di mana hal tersebut menjadi faktor penting untuk meminimalisir risiko kecelakaan,” katanya.

Dirjen Budi menambahkan melalui kegiatan sertifikasi pengemudi angkutan barang pihaknya dapat berkomitmen untuk mewujudkan dari sisi sumber daya manusia sehingga kompetensi maupun pengetahuan para pengemudi meningkat dan keselamatan berkendara dapat terlaksana dengan baik.

“Diharapkan setelah mendapatkan sertifikasi ini para pengemudi dapat mempertahankan kemampuan, keterampilan yang ada, dan perilaku berkendara yang baik,” katanya.(yaya)