BBM Langka, Tapi Pertamina Klaim Stok di Sumut Aman
Fokusmedan.com : Dua pekan terakhir kekosongan Bahan Bakar Minyak (BBM) di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Medan dan sekitarnya masih terus terjadi, terutama Pertalite dan Solar. Begitupun, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memastikan stok BBM di wilayah Sumatera Utara (Sumut) dalam kondisi aman.
“Stok BBM aman di Sumut, kapal tanker sudah merapat, dan kita sudah menyalurkan BBM ke setiap SPBU,” ujar Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman, Kamis (14/10/2021).
Ia menjelaskan, kapal tanker tersebut bermuatan 15.900 Kilo Liter (KL), dengan jumlah tersebut diperkirakan stok BBM aman untuk beberapa hari kedepan di Sumut.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga siap memberikan tambahan pasokan BBM untuk daerah-daerah yang mengalami peningkatan konsumsi misalnya di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.
“Dengan menurunnya level PPKM aktivitas masyarakat mulai meningkat dan seiring dengan itu telah terjadi kenaikan konsumsi BBM,” katanya.
Ia mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai kebutuhan dan tidak perlu membeli BBM berlebihan.
Berdasarkan pantauan dan informasi yang diperoleh di lapangan, kekosongan BBM terlihat di beberapa SPBU di Kota Medan, seperti di SPBU di Jl. Pancing, SPBU di Jl. Krakatau simpang Jl. Cemara, SPBU Jl. Kapten Muslim, SPBU Jl. Sei Serayu, SPBU di Jl. Lau Dendang dan Batang Kuis. Kekosongan BBM tersebut bervariasi, mulai kekosongan Pertalite, Solar, Pertamax, bahkan ada SPBU yang sama sekali habis untuk semua jenis BBM.
Melihat fakta yang terjadi di lapangan, Ketua Umum DPN Forum Masyarakat Pemantau Negara (Formapera), Yudhistira mengatakan, kekosongan BBM baik itu jenis pertalite ataupun biosolar di negara yang sudah merdeka 76 tahun ini, sepertinya menjadi sesuatu hal yang sangat miris.
Dia menilai, kekosongan BBM tersebut terjadi karena ketidaksiapan Pertamina dalam menghadapi berbagai situasi. Terjadinya lonjakan permintaan pertalite maupun biosolar pasca PPKM, bukan hal yang patut menjadi dalih bagi Pertamina sehingga terjadi kekosongan BBM tersebut.
“Untuk itu, DPRD harus panggil Pertamina. Harus dijelaskan dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) kenapa Pertamina yang harusnya mampu meringankan masyarakat lewat pemenuhan stok BBM. Toh saat ini masyarakat gak bisa berbuat apa-apa sekalipun pemerintah tak lagi mengedarkan BBM bersubsidi asalkan stok aman,” tegasnya.
Menurutnya, jika keadaan seperti ini berlanjut sampai akhir tahun 2021 bukan tidak mungkin kondisi perekonomian Sumatera Utara akan chaos dan ujung-ujungnya gangguang kamtibmas semakin rentan terpicu.(ng)