2.000 Siswa Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Medan Divaksin Covid-19

Seorang siswi YPSIM sedang disuntik vaksin Covid-19. Ist

Fokusmedan.com : Sedikitnya lebih dari 2.000 siswa Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) Medan divaksin Covid-19. Bekerjasama dengan dengan Dinas Kesehatan Medan, pihak sekolah menyediakan sekitar 3.000 dosis vaksin dan selebihnya vaksin akan disuntikkan ke orangtua siswa.

Ketua YPSIM, Finche Kosmanto mengatakan, kegiatan vaksinasi Covid-19 dilaksanakan selama dua hari, Kamis-Jumat (9-10/9/2021). Dan ditargetkan 2.000 siswa lebih dapat divaksin.

“Pada dasarnya kita siapkan 3.000 dosis vaksin Covid-19. Dan ini diperuntukan bagi siswa yang berusia di atas 12 tahun ke atas. Dari 3.000 jumlah dosis vaksin itu, 2.000 lebih merupakan siswa, sementara sisanya kita berikan kepada orangtua siswa,” ujar Finche disela gelaran vaksinasi massal di sekolah tersebut, Kamis (9/9/2021).

Lebih lanjut Finche juga menjelaskan bahwa dalam program vaksinasi ini, pihak yayasan mewajibkan dalam artian bukan memaksa.

“Jadi sebelum vaksinasi massal ini digelar. Terlebih dahulu kita buat webinar dengan mengundang siswa dan orangtua. Kita undang dokter untuk membicarakan kupas tuntas soal vaksin Covid-19 tersebut. Termasuk efek sampingnya pada anak,” jelasnya.

Ada sepuluh faskes yang terlibat dalam vaksinasi tersebut. Untuk jenis vaksin yang diberikan kepada siswa yakni vaksin jenis Sinovac.

“Sebelumnya kita sudah melakukan vaksin kepada guru-guru kita. Dan sekarang siswa kita,” sebutnya.

Setelah divaksin, ia berharap dapat terbentuk herd imunity siswa. “Dan yang terpenting para siswa dan guru nantinya tetap menerapkan protokol kesehatan meski sudah divaksin,” katanya.

Finche juga menjelaskan bahwa saat proses vaksinasi berlangsung banyak Nomor Induk Kependudukan (NIK) siswa yang tidak terdata. Dan hasilnya mereka batal divaksin.

“Seharusnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil bisa memperhatikan ini. Butuh 3 kali 24 jam untuk mengecek NIK mereka lagi agar terdata. Jadinya mereka batal divaksin. Lebih dari sepuluh siswa yang bermasalah di NIK,” pungkasnya.(ng)