Positif Covid-19, Seorang Warga Ditolak Isolasi Terpadu di Asrama Haji Medan
Fokusmedan.com : Seorang warga yang terkonfirmasi Covid-19 mengaku ditolak petugas ketika berinisiatif datang ke lokasi isolasi terpadu di Asrama Haji Jalan AH Nasution Medan.
Adapun warga yang ditolak menjalani isolasi yakni seorang wanita bernama Fitria Wulandari. Lewat unggahan di akun instagramnya, ia menceritakan kejadian tidak mengenakan yang dialaminya, Senin (23/8/2021).
Ia mengaku heran, mengapa petugas menolaknya untuk mendapatkan perawatan, padahal ia positif Covid-19.
“Katanya kalau mau isolasi langsung datang aja ke asrama haji. Tapi begitu sampai malah diusir. Malah disaat saya bilang saya positif petugas langsung spontan lompat menjauhi saya, padahal saya masker juga 3 lapis,” tulis Fitria.
“Di media dibilang siapapun kita terima, tapi pertanyaannya “dari mana? Siapa yg nyuruh kesini?” Ini yang baru saja saya alami Pak @bobbynst @edy_rahmayadi,” sambungnya.
Fitria menyampaikan padahal ia disarankan oleh pihak Puskesmas untuk mendatangi lokasi isolasi termal di Asrama Haji Medan.
“Sebelum kesini, saya memang tidak dirujuk kemana-mana dari puskesmas dekat rumah, malah ketika saya tanya isolasi di asrama haji, jawabannya tidak tau. Coba langsung ke asrama haji langsung. Bagaimana ya Pak?,” tutupnya.
Seketika, curahan hati wanita yang ditolak isolasi ini menjadi viral di media sosial. Warganet pun menjadi riuh.
“Kasian masyarakat Medan,” tulis salah seorang netizen di kolom komentar akun @medanku.
Sementara, Juru bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Medan Mardohar Tambunan mengatakan bahwa lokasi isolasi terpadu Asrama Haji Medan itu berada dibawah naungan Pemprov Sumut.
“Kalau kami (isolasi di Hotel Soechi) asal dia KTP Medan, kami bantu,” ungkapnya, Selasa (24/8/2021).
Mardohar mengatakan harusnya wanita yang positif Covid-19 tidak boleh ditolak, jika merujuk kriteria orang yang boleh dirawat di lokasi isolasi terpadu.
“Sempat ditolak, gak tahu apa kriteria mereka yang baru, coba koordinasi dengan Plt Kadis Kesehatan Provinsi,” tukasnya.
Dihubungi terpisah, Plt Kadis Kesehatan Kota Medan Aris Yudhariansyah mengatakan ada kriteria untuk pasien positif Covid-19 bisa menjalani isolasi di Asrama Haji Medan. Jadi, tidak semua orang yang terkonfirmasi Covid-19 bisa dirawat di Asrama Haji.
“Isoter (Isolasi Terpadu) Asrama Haji diperuntukkan bagi pasien recovery rumah sakit, Pekerja Migran Indonesia (PMI)/Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terkonfirmasi, kemudian untuk warga yang terjaring operasi yustisi dan terkonfirmasi,” tutupnya.
Setelah postingannya viral, wanita yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut telah menjalani isolasi terpusat di Gedung P4TK Medan.(Rio)