09/02/2025 21:53
GAYA HIDUP & KESEHATAN

Lebih 60 Juta Anak di Indonesia Merokok

Fokusmedan.com : Berdasarkan data riskesdas Kemenkes tahun 2013, prevalensi perokok anak di usia 15 tahun ke bawah ada 7,2 persen, tahun 2016 meningkat menjadi 8,8 persen dan tahun 2018 sebanyak 9,1 persen.

Meningkatnya persentase otu tentu saja mengkhawatirkan, karena diperkirakan lebih dari 60 juta anak melakukan aktivitas merokok di Indonesia.

Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) yang konsen terhadap perlindungan kesehatan anak  serius mengajak semua pihak memiliki komitmen bersama untuk menurunkan angka perokok anak.

“Masalah perokok anak harusnya menjadi masalah serius di tataran lembaga pendidikan, apalagi kita harus mencapai target Indonesia emas di tahun 2024 ini,” sebut Elisabet Juniarti Koordinator program Tobaco Control YPI.

Ia menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi sekolah yang sudah menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

“Guru itu teladan bagi anak-anak, sehingga penting bagi guru untuk bisa ikut mengimplementasikan perda KTR di sekolah-sekolah. Jadi guru tak sekedar melarang siswa merokok tetapi juga tidak seharusnya merokok di sekolah,” imbaunya.

Selain itu, lanjutnya, konsumsi rokok elektronik ini juga mengalami peningkatan di usia pelajar di antara usia 10 sampai 18 tahun.

“Dari tahun 2016 yang hanya 1,2 persen kini meningkat menjadi 10,9 persen di tahun 2018,” jelasnya.

Namun yang tidak kalah mengkhawatirkan adalah merebaknya rokok vave. Elisabet menyebutkan, konsumsi rokok elektronik ini juga mengalami peningkatan di usia pelajar di antara usia 10 sampai 18 tahun.

“Dari tahun 2016 yang hanya 1,2% meningkat menjadi 10,9% di tahun 2018,” tandasnya.(riz)