13/02/2025 23:37
FOKUS MEDAN

Satu Prajurit Gugur di KRI Nanggala 402 Warga Medan, Keluarga Kirim Doa

Fokusmedan.com : Suasana duka menyelimuti sebuah rumah di Jalan Mangaan IV Lingkungan 14 Lorong Rahayu IV Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli, Senin (26/4/2021).

Terlihat sudah terpasang di depan rumah keluarga almarhum Serda Hendro Purwoto, salah seorang prajurit yang gugur saat bertugas di kapal selam KRI Nanggala 402.

“Almarhum Serda (Lis) Hendro Purwoto, lahir disini, besar disini, di Mabar, dia tamat sekolah SMK Sinar Husni, tahun 2004 testing di Belawan. Begitu pendidikan lulus tahun 2004 bulan 3 ditugaskan pendidikan di Surabaya,” kata Ririn Purwanti (42) kakak kandung korban kepada wartawan.

Ia mengatakan almarhum merupakan anak bungsu dari tujuh orang bersaudara. Serda Hendro dikenal sebagai orang yang baik, ramah, tidak banyak bicara, dan begitu menjadi prajurit TNI AL, seketika menjadi kebanggaan keluarga.

“Kami tidak nyangka dia dulu bisa masuk Angkatan Laut, karena gak ada yang masukan, dia berusaha sendiri, rezeki dia bagus. Dia kebanggaan kami,” ujar Ririn mengenang almarhum.

Begitu jadi anggota TNI AL, kakak korban mengatakan almarhum jarang kembali ke Medan.

“Waktu almarhum orangtua laki-laki meninggal dia pulang tahun 2004, kemudian mamak kami meninggal 2005 dia juga pulang, setelah itu kembali tugas di Surabaya,” katanya.

Ririn mengatakan selama tugas di Surabaya, korban mendapat jodoh dan menikah dengan seorang wanita di Surabaya. “Almarhum sudah memiliki satu anak perempuan, usia 11 tahun. Komunikasi sama keluarga baik sekali, sama istrinya juga sering telponan,” ungkapnya.

Hingga kabar petaka itu pun datang, Rabu (21/4/2021) kemarin, pihak keluarga mendapatkan informasi dari sang istri bahwasanya, kapal tempat almarhum bertugas hilang kontak.

“Kami langsung lihat siaran TV, katanya lagi karam kapalnya,” ujar Ririn.

Semenjak kabar itu datang, keluarga di Medan sudah cemas bukan kepalang. “Saya langsung lemas, gak bisa ngapain-ngapain lagi,” katanya.

Menurutnya, Hendro sudah bertugas selama 10 tahun di kapal selam tersebut. “Di kapal selam itu ada tingkat almarhum berada di bagian pompa, letaknya di ruangan paling bawah,” ungkapnya.

Pihak keluarga yang terus menggali informasi soal keselamatan prajurit di KRI Nanggala 402, mendapat kecil kemungkinan kru yang di dalam kapal selamat.

Keluarga pun ikhlas dengan musibah kejadian ini. Jumat (23/4/2021) malam kemarin, pihak keluarga akhirnya menggelar tahlilan dan salat gaib.

“Kami kirim doa, agar almarhum tenang disana, Senin (26/4/2021) malam ini juga mau tahlilan lagi,” tangisnya.

(Rio)