KKB Kembali Bakar Sekolah di Beoga, Papua

Fokusmedan.com : Aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, masih berlanjut.
Mereka kembali membakar sejumlah ruangan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Beoga pada Minggu (11/4/2021) malam. SMPN 1 Beoga berada satu kompleks dengan Sekolah Dasar Inpres Beoga dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Beoga.
“Hari ini tidak ada penembakan, terakhir tadi malam (11/4/2021) mereka bakar enam ruang SMP ditambah satu ruang laboratorium, satu ruangan perpustakaan dan gudang, jadi total sembilan ruangan yang dibakar. Kejadian sekitar 18.25 WIT,” ujar Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar saat diwawancara melalui sambungan telepon, melansir Kompas.com, Senin (12/4/2021).
Sebelum membakar sejumlah ruangan sekolah, KKB sempat memprovokasi arapat keamanan. Mereka melepaskan tembakan ke arah Koramil Beoga.
“Kemarin mereka sempat buang tembakan untuk mengganggu aparat yang bertugas di Beoga, mereka tembak ke arah Koramil, itu dari jam 07.45 sampai 10.30 wit,” kata Ali Akbar.
Ali yakin KKB tersebut masih berada di wilayah Beoga. Mereka diduga bersembunyi di sekitar ujung Bandara Beoga. Dengan minimya jumlah personel kemanan di Beoga, ia berharap tambahan pasukan yang dikirim dari Mimika dan Intan Jaya segera tiba.
“Kami berharap personel perkuatan segera masuk untuk lakukan pengejaran terhadap penembakan kepada guru,” kata dia.
Selain keamanan yang belum kondusif, Ali Akbar juga menyebutkan, stok bahan makanan di polsek dan koramil semakin menipis.
Dua lokasi itu menjadi tempat pengungsian bagi warga yang berasal dari luar daerah Kabupaten Puncak.
“Ya (stok makanan menipis) karena sudah satu minggu ini tidak pernah ada penerbangan, cuma satu kali pesawat masuk untuk ambil jenazah saja. Stok makanan paling dua hari lagi habis,” kata dia.
Situasi keamanan di Beoga mendadak berubah setelah KKB berulah di lokasi tersebut sejak Kamis (8/4/2021).
KKB menembak Oktovianus Rayo yang sedang menjaga kios di rumahnya di Kampung Julugoma pada Kamis, sekitar pukul 09.30 WIT. Oktovianus tewas setelah menderita dua luka tembak di rusuk kanan.
Sedangkan, guru matematika Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Beoga, Yonatan Randen, menjadi korban penembakan pada Jumat sore. Ia mengalami luka tembak di bagian dada.
Yonathan sempat dilarikan masyarakat ke Puskesmas Beoga, tetapi nyawanya tak tertolong.
Kedua jenazah dievakuasi ke Mimika pada Sabtu (10/4/2021). Evakuasi akhirnya bisa dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Puncak membayar sejumlah uang tebusan kepada KKB untuk membiarkan pesawat masuk ke Bandara Beoga.(ng)