11/02/2025 21:04
Uncategorized

Pelatihan Penyelamatan di Lokasi yang Sulit

Pelatihan tali temali dan dasar pertolongan di lokasi yang sulit. Ist

Fokusmedan.com : Vertical Rescue Indonesia (VRI) Regional Sumatera, Perkumpulan Pemuda Pemudi Kampung Sejahtera (P3KS), Explore Sumatera, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, Sekolah Az-zakiyah Islamic Leadership, Teratai Rescue dan Sumatra Tropical Forest Jurnalism (STFJ) menyelenggarakan workshop tentang Rigging & Basic Vertical Rescue di Markas Bersama, Jalan Eka Rasmi Komplek Melinjo, Medan, Jumat (26/3/2021).

Pelatihan tali temali dan dasar pertolongan di lokasi yang sulit ini diikuti peserta dari mahasiswa, pemandu arung jeram dan personil dari pemadam kebakaran Deli Serdang.

Koordinator VRI Regional Sumatera Irfan Tri Handoko dalam kegiatan tersebut menerangkan spesifik simpul dan peralatan yang dipergunakan dalam penyelamatan menggunakan tali temali pada ketinggian maupun medan sulit.

Ada beberapa sistem penyelamatan dalam teknik Vertical Rescue, yakni leading adalah teknik menjangkau korban dengan cara melakukan pemanjatan rintisan dari bawah ke atas dengan memasang pengaman di sepanjang lintasan pada jarak tertentu. Kemudian abseling biasa disebut juga dengan Reppelling adalah teknik menjangkau korban dari titik yang lebih tinggi ke rendah dengan cara menuruni tali.

Traversing yaitu teknik menjangkau korban dengan cara bergerak menyamping, teknik ini hampir sama dengan teknik leading perbedaannya adalah pada arah gerakannya. Teknik traversing dilakukan saat posisi korban berada sejajar dengan posisi rescuer.

Pelaku Pemandu Arung Jeram Sumatera Utara, Joni Kurniawan mengatakan, pelatihan tali temali dan dasar pengetahuan pertolongan di lokasi sulit ini manfaatnya besar sekali. Bukan hanya sifatnya pertolongan di ketinggian saja namun dapat diaplikasikan pada penggiat dan pelaku di berbagai medan, diantaranya untuk para pemandu arung jeram dan petugas pemadam kebakaran yang melakukan pertolongan menggunakan tali. Semoga dapat diaplikasikan di medannya masing-masing.

“Untuk di sungai beberapa methode pertolongan juga menerapkan prinsip-prinsip seperti Vertical Rescue juga, jadi sangat bermanfaat untuk para pemandu,” ujarnya.

Ditambahkan Joni, kedepannya, pihaknya merancang pelatihan berlanjut dengan meningkatkan keterampilan, diantaranya water rescue, yakni pelatihan di medan berarus, karena Kota Medan diketahui berpotensi bencana banjir sangat tinggi. Sehingga dengan pelatihan tersebut  kita siap menghadapi kemungkinan dan terampil di berbagai medan dalam melakukan pertolongan.(ng)