Tanpa Gejala, Bupati dan Wakil Bupati Ciamis Positif Covid-19
Fokusmedan.com : Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya dan Wakilnya, Yana D Putra diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 usai menjalani tes usap PCR (polymerase chain reaction). Walau begitu, keduanya diketahui tidak disertai gejala atau OTG (orang tanpa gejala).
Bupati dan Wakil Bupati Ciamis, sebelumnya diketahui sempat menjalani vaksinasi Covid-19. Istri Bupati Ciamis beserta Wakil Bupati Ciamis, diketahui divaksinasi pada tanggal 1 dan 16 Februari. Bupati Ciamis diketahui menjalani vaksinasi pertama pada 16 Februari.
Dalam video yang diunggah di akun media sosial Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ciamis, Sabtu (27/02/), Herdiat menyebut bahwa yang terpapar bukanlah dirinya saja, namun juga bersama istri dan anaknya.
“Kami dengan keluarga tidak bergejala apa-apa, masih sehat walafiat. Masyarakat juga tiudak perlu panik tapi harus tetap mempedomani, melaksanakan protokol kesehatan yang ketat, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak,” kata Herdian.
Herdiat juga mengaku bahwa dirinya sudah melaporkan apa yang dialaminya kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. “Gubernur akan menindaklanjuti untuk penanganan Covid-19 di Ciamis,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra di akun media sosial yang sama mengaku bahwa dirinya juga diketahui terpapar virus corona usai menjalani tes usap PCR. Ia juga mengaku tidak merasakan gejala, baik demam, batu, atau sesak nafas.
“Tetapi tetap, saya akan ikut petunjuk petugas medis untuk melakukan isolasi mandiri sampai dinyatakan negatif dalam PCR. Mohon doa agar diberikan kesembuhan,” ucapnya.
Kepala Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis, Ani Supiani mengungkapkan bahwa usai hasil PCR Bupati dan Wakil Bupati dinyatakan positif Covid-19, keduanya langsung melakukan isolasi mandiri.
“Bupati Ciamis beserta keluarga menjalani isolasi mandiri di Pendopo Ciamis. Sedangkan Wakil Bupati Ciamis beserta istri menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya. Untuk kegiatan perkantoran di Setda Ciamis akan diberlakukan WFO (work from office) 25 persen dan sisanya WFH (work from home),” ungkap Ani.
Kepala Bidang Pengendalian dan
Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, menjelaskan bahwa terpaparnya Bupati dan Wakil Bupati Ciamis bukan berasal dari vaksin Covid-19. Menurutnya, orang nomor 1 dan 2 di Ciamis itu tertulang dari sekitar.
“Antibodi spesifik setelah di vaksin membutuhkan waktu untuk menjadi optimal sekitar 1 bulan dan masih perlu penguatan suntikan kedua supaya antibodi bisa lebih optimal dan berkesinambungan dan membutuhkan waktu yang variatif, rata-rata 1 bulan,” jelas Bayu.
Terpaparnya Bupati dan Wakil Bupati Ciamis oleh virus corona menurutnya sangat mungkin terjadi karena tuntutan kinerja yang padat hingga mobilisasi dan interaksi yang tinggi. Meski sudah divaksinasi, maka kemungkinan antibodinya belum terbentuk dengan baik sehingga masih rentan terpapar.(ng)
Sumber : Merdeka.com