Data Indef: Sektor Pariwisata Global Rugi USD 730 Miliar Selama Pandemi Covid-19
fokusmedan : Pandemi Covid-19 berdampak cukup parah ke sektor pariwisata. Secara global, terjadi penurunan kedatangan turis mancanegara di berbagai negara sebanyak 700 juta orang. Akibatnya sektor pariwisata secara global mengalami kerugian sebesar USD 730 miliar.
“Kira-kira ada 700 juta orang berkurangnya kedatangan turis (mancanegara) di berbagai dunia dan menyebabkan kerugian USD 730 miliar,” kata Ekonom Senior Indef, Faisal Basri dalam Economic Outlook KAHMI Preneur 2021 secara virtual, Jakarta, Minggu (3/1).
Semua negara pun menggelontorkan dana untuk menangani krisis yang terjadi. Bahkan beberapa negara di Asia, Eropa dan Amerika Serikat pun tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut.
Tak terkecuali di Indonesia. Sampai bulan Oktober 2020, terjadi kemerosotan kedatangan turis sebanyak 72,4 persen. “Jadi ini memang penurunan yang dalam sekali,” kata dia.
Turis yang datang ke Indonesia didominasi mereka yang hanya berbatasan darat secara langsung. Seperti Malaysia dan Timor Leste. Bahkan kunjungan turis ke Bali hanya sekitar 100 orang.
“Ini relatif sedikit. Jadi yang datang ke Bali itu tidak lebih dari 100 orang,” kata Faisal.
Padahal biasanya persentase kedatangan turis ke Indonesia lebih besar dari orang Indonesia yang melakukan perjalanan wisata di luar negeri. “Turis yang masih melakukan perjalanan di Indonesia 7,4 persen dan orang Indonesia yang keluar hanya 5,4 persen,” ungkap dia.
Angka ini dinilai lebih kecil dari yang dicapai beberapa negara Asia lainnya seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja. Masih menyebarnya virus corona di 34 provinsi inilah yang membuat turis asing belum berani datang ke Indonesia.
Meskipun Indonesia tidak melarang kedatangan orang asing ke Indonesia, namun turis masih enggan untuk datang. Sebab, biaya untuk wisata di tengah pandemi cukup mahal karena harus karantina.
“Turis Asing tidak akan datang meskipun Indonesia membolehkan, karena cost nya yang mahal. Bukan ongkos pesawat, misalnya orang Singapura yang datang ke Indonesia mereka balik lagi ke negaranya harus karantina wajib 2 minggu di hotel yang sudah ditentukan pemerintah, otomatis tidak ada yang mau datang ke Indonesia,” ujarnya.
Namun demikian, Faisal menyarankan agar pemerintah untuk fokus mengembangkan local tourism, hospitality misalnya heritage, culture tourism, outdoor tourism, family and friends tourism. Menurutnya ini kesempatan Indonesia untuk mengedepankan jenis-jenis tourisme yang baru.(yaya)