30/04/2024 1:49
EKONOMI & BISNIS

Jelang Akhir Tahun, Pasar Dihantui Banyak Sentimen Negatif

fokusmedan : Pasar keuangan di pekan depan masih akan diselimuti oleh sentimen buruk. Salah satunya seperti keengganan Presiden AS Donald Trump untuk mengesahkan paket dana bantuan atau stimulus yang akan telah disepakati oleh senat di AS.

Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, keengganan Donald Trump tersebut bisa saja membuat pasar keuangan global kembali mengalami tekanan hebat. Tidak berhenti di situ, kata dia, mutasi corona yang bisa menular lebih cepat 70% dari semula juga memicu terjadinya kekhatiran baru yang bisa saja menekan kinerja pasar saham nantinya.

“Dua sentimen negatif tersebut akan terus mewarnai perdagangan saham di pekan ini. Di sisi lain, para investor yang banyak mengambil liburan juga akan membuat kinerja pasar keuangan minim ditransaksikan,” katanya, Minggu (27/12/2020).

Menurutnya, pekan ini menjadi pekan yang penuh ketidakpastian. Banyak sentimen buruk dan belum terciptanya kondisi pasar keuangan yang didukung oleh data data ekonomi.

Dipastikan di pekan ini tidak ada data ekonomi yang akan mendorong pemulihan kinerja indeks saham.

“Jadi saya mewanti-wanti akan kemungkinan pergerakan pasar keuangan khususnya pasar saham yang bisa bergerak volatile dengan rentang harga yang sangat tajam. Sulit untuk mengatakan bahwa IHSG akan mampu bertahan terus di atas 6.000 karena sejumlah sentimen masih akan membuat pasar saham nyaris tidak bergerak pada dasarnya,” ujarnya.

Tetapi libur panjang akhir tahun, ditambah pandemi covid-19 yang belum selesai dan sikap investor yang ambigu, bisa saja membuat aksi jual atau beli investor besar akan diikuti oleh investor lainnya. Profit taking masih memungkinkan terjadi, sementara sentiment penggerak iHSG naik juga tidak tersedia banyak.

Untuk kinerja mata uang rupiah, sepertinya juga tidak akan banyak berubah dari kinerja di pekan lalu. Masih akan bergerak dalam rentang 14.090 hingga 14.200 per US dolar.

“Aktivitas bisnis yang melambat di akhir tahun diyakini tidak akan banyak membuat kinerja mata uang Rupiah bergerak,” tandasnya.(ng)