15/10/2024 23:19
NASIONAL

Berhasil Atasi Keong Mas, Pertanaman di Lebak Jalan Terus

fokusmedan : Belakangan ini muncul kabar adanya serangan hama keong mas yang mengganggu awal pertanaman padi sawah di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.

Langkah responsif, Kementerian Pertanian (Kementan) saat itu segera berkoordinasi dengan UPT Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Banten menurunkan tim yang terdiri dari perwakilan Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) Wilayah Regional Pandeglang-Lebak Budi, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Rangkasbitung , serta didampingi Koordinator Wilayah BPP Rangkasbitung.

POPT Kecamatan Rangkasbitung TB. Didi saat diwawancara, Sabtu (5/12) menjelaskan, bahwa tim menemukan fakta yang berbeda dari berita yang beredar terutama mengenai serangan keong mas yang disebut telah menggagalkan pertanaman di dua desa di Kecamatan Rangkasbitung tersebut.

“Kami melakukan pengecekan langsung ke dua desa yang infonya terkena serangan hama keong mas. Pertama kami menemukan fakta di Blok Cibungur, Desa Rangkasbitung Barat memang terdapat serangan keong mas namun luas terkenanya hanya 200 m2 dari total luas hamparan 5 Ha. Kondisi di Blok Cibungur saat ini serangan keong mas sudah berhasil dikendalikan dan sudah mulai dilakukan pertanaman dengan varietas padi inpari 42 umur pertanaman saat ini 2 sd 5 hst,” sebut Didi.

Pada lokasi Kedua yaitu di Blok Cipeundeuy, Desa Rangkasbitung Timur bahkan berdasarkan hasil pengecekan langsung di lapangan, tim tidak menemukan adanya serangan hama keong mas seperti yang diberitakan. Di Desa ini juga sudah mulai dilakukan pertanaman dengan varietas inpari 42 dan umur pertanaman 2 hst. “Dalam kesempatan kunjungan di lapangan ini kami juga menyempatkan waktu memberikan sosialisasi dan membantu memberikan rekomendasi cara pengendalian jika terjadi serangan keong mas kepada petani setempat,” ujar Didi.

Beberapa langkah pengendalian yang dapat dilakukan adalah selalu menjaga sanitasi lingkungan, melakukan pengaturan air, pengendalian dengan menggunakan agens hayati, serta yang tidak kalah penting melakukan pengamatan rutin untuk mengantisipasi ledakan populasi hama.

Di tempat sama, Kepala LPHP Wilayah Regional Pandeglang-Lebak Ade Saputra menjelaskan bahwa timnya siap mengawal pertanaman di wilayah regionalnya dari setiap potensi serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT).

“Tim kami petugas POPT selalu melakukan pengamatan rutin pada pertanaman di tiap kecamatan. Selain melakukan pengamatan kami juga selalu menjaga komunikasi dengan petani untuk memperoleh info-info terutama terkait adanya serangan OPT di lahan pertanamannya”, ujar Ade.

Kementan selalu mendorong peningkatan produksi sekalgus pengamanan produksi. Pengamanan ini dilakukan salah satunya melalui pengawalan pertanaman dan antisipasi OPT. Edy Purnawan selaku Direktur Perlindungan Tanaman Pangan mengapresiasi gerak cepat petugas lapangan dalam pengawalan pertanaman di wilayahnya.

“Petugas lapangan seperti POPT adalah garda terdepan kami dalam pengawalan pertanaman terutama untuk mengamankannya dari ancaman serangan OPT dan dampak perubahan iklim,” terang Edy.

Hal tersebut selaras dengan arahan dari Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bahwa seluruh jajaran Kementan dari Pusat dan daerah, sampai petugas lapang harus terus aktif mendukung dan mengawal pelaksanaan kegiatan pengamanan produksi pangan, dengan terus berinovasi melakukan pengendalian OPT secara optimal untuk mendukung pengamanan produksi pangan dan pemenuhan kebutuhan pangan.

Selalu disebutkan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi untuk mengerahkan petugas lapangan terus mendampingi petani dan mengawal pertanaman hingga panen tiba.

“Petugas POPT dan PPL beserta jajaran dari Dinas Provinsi dan Kabupaten serta berkoordinasi dengan jajajaran kami di Pusat akan terus bersama-sama mengawal pertanaman hingga masa panen,” tegas Suwandi di setiap kesempatan.(yaya)