30/04/2024 13:12
EKONOMI & BISNIS

3 Tantangan dalam Perbaikan Ekonomi di 2021

fokusmedan : Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) optimis pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2021 dapat terwujud dengan penguatan sinergi dan koordinasi. Di tengah optimisme perbaikan ekonomi pada 2021, terdapat 3 tantangan yang harus segera diatasi.

Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, ketiga tantangan tersebut antara lain, risiko Covid-19 perlu terus diwaspadai karena dapat menahan perbaikan perekonomian. Kemudian, rendahnya kemandirian fiskal serta pola belanja pemerintah yang masih bersifat back-loading dan procyclical serta ketiga rentannya UMKM terhadap ketidakpastian ekonomi dalam jangka pendek.

“Momentum pemulihan ekonomi nasional perlu terus didorong dengan memperkuat sinergi membangun optimisme oleh semua pihak baik Pemerintah, Bank Indonesia, OJK, perbankan dan berbagai pihak lainnya. Vaksinasi dan disiplin protokol Covid-19 merupakan kondisi prasyarat bagi pemulihan ekonomi,” katanya pada Pertemuan Tahunan BI Sumut 2020, Kamis (3/12/2020).

Wiwiek menambahkan, terdapat lima kebijakan untuk memperkuat pemulihan ekonomi regional. Pertama, penanganan Covid-19 yang efektif,  mendorong proses pemulihan sektor prioritas yang aman dan produktif, mengawal kelanjutan investasi korporasi dan dukungan kebijakan perbaikan iklim investasi, terutama terkait pelaksanaan UU Cipta Kerja. Kemudian, mendorong realisasi fiskal, dan terkakhir mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui penguatan pelaku usaha UMKM.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Utara, H. Edy Rahmayadi menekankan bahwa momentum pertumbuhan positif ini harus dijaga, di tengah berbagai tantangan yang ada. Pemulihan ekonomi nasional yang tengah berlangsung diprakirakan semakin meningkat.

Pada tahun 2021, ekonomi Indonesia diprakirakan tumbuh mencapai 4,8% – 5,2% (yoy), lebih tinggi dari 2020, didukung oleh pertumbuhan positif dari konsumsi dan investasi yang disertai solidnya kinerja ekspor. Konsumsi rumah tangga meningkat dengan menguatnya pendapatan yang didukung oleh perbaikan penyerapan tenaga kerja serta berlanjutnya program PEN dan bantuan sosial.

“Konsumsi pemerintah juga menguat dengan kinerja penerimaan yang lebih baik sehingga belanja dapat lebih ekspansif. Seiring dengan perbaikan di sisi permintaan, seluruh lapangan usaha utama diprakirakan mengalami akselerasi pertumbuhan,” terangnya.

Tekanan inflasi juga diprakirakan meningkat di 2021 sejalan dengan pemulihan ekonomi. Di bidang sistem pembayaran, perluasan sejumlah kebijakan akan terus dilakukan, seperti QRIS dan Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP).(ng)