
fokusmedan : Hingga Oktober 2020, produksi ubi kayu di Propinsi Sumatera Utara (Sumut) mencapai 942.896 ton dari luas panen 23.561 hektar. Di mana rata-rata produksi 40 ton per hektar.
Kepala Subbag Program Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Yuspahrii Perangin-angi mengatakan, sentra produksi ubi kayu yakni tertinggi Kabupaten Serdang Bedagai 567.994 ton dari luas panen 11.999 hektar.
Simalungun 143.270 ton dari luas panen 4.326 hektar, Deli Serdang 70.689 ton dari luas panen 2.305 hektar, Nias Selatan 21.294 ton luas panennya 624 hektar, Tobassa 17.348 ton, luas panen 334 hektar, Dairi 13.625 ton luas panen 453 hektar, Batubara 11.366 ton dengan luas panen 322 hektar dan Kabupaten Asahan produksinya 11.184 ton luas panennya 402 hektar. Atau totalnya produksi dari 8 kabupaten 856.771 ton dari luas panen 20.765 hektar.
“Sedangkan dari 924.896 ton produksi Sumut, di antaranya 856.771 ton dari 8 kabupaten, sisanya 86.125 ton produksi dari kabupaten lainnya,” ujar Yuspahri, Rabu (2/12/2020).
Dia optimis produksi ubi kayu hinggaa akhir tahun ini akan bertambah jumlahnya tanpa menyebutkan target produksi tahun ini. Rata- rata produksi ubi kayu 40 ton per hektar
“Rasa ubi kayu ini enak, disebut ubi roti.Di Deli Serdang ubi ini diolah setengah jadi dan dipasarkan ke Jepang dan Timur Tengah,” ucapnya.
Disebutkan, komoditi ini masih menggunakan bibit ubi kayu dari luar Sumut. Ada yang mengatakan, meningkatnya produksi ubi kayu tersebut karena komoditi yang digunakan ini menggunakan bibit yang didatangkan dari Lampung bernama varitas UJ 5.
Diketahui di Tobassa terdapat pabrik menampung hasil panen ubi kayu yakni di Kecamatan Laguboti. Di Serdang Bedagai juga terdapat pabrik tepung tapioca di Kecamatan Sei Rampah.
Masa panen tanaman ubi kayu sekitar 9 sampai 10 bulan.(ng)
