Tembus Pasar India, Ekspor Lidi Tahap Awal Capai 50 Ton
Ilustrasi lidi. beritasumut.com
fokusmedan : Lidi Sumatera Utara (Sumut) menembus pasar ekspor ke India. Di mana tahap awal pengiriman sebanyak 50 ton atau senilai 23.250 dolar AS.
Rksportir lidi, Rianto Aritonang menjelaskan, rkspor perdana lidi Sumut ke India merupakan lidi kelapa sawit dan lidi nipah. Masing-masing sekitar 25 ton.
“Pengiriman pertama dilakukan awal November dan selanjutnya Desember,” ujar, Senin (16/11/2020).
Menurut pengusaha CV Karya Harapan Kita itu, ekspor selanjutnya, merupakan lidi kelapa, lidi nipah dan lidi sawit. Masing-masing kontrak ekspornya sebanyak 50 ton dan 75 ton.
“Kontrak ke depan senilai 51.750 dolar AS. Untuk sementara, ekspornya masih ke India dan selanjutnya ke Pakistan dan Nepal,” ujarnya.
Importir Nepal, lanjutnya, tahap awal meminta lidi sebanyak 25 ton (satu kontainer 40 feet).
Menurut Rianto, peluang ekspor lidi kelapa, sawit dan nipah masih sangat besar karena kebutuhan India, Nepal dan Pakistan masih cukup besar.
Adapun ketersediaan bahan baku atau lidi itu dalam negeri khususnya Sumut, Riau, Jambi dan Aceh cukup banyak karena ada perkebunan kelapa sawit dan kelapa.
“Perusahaan mengambil lidi itu dari petani dan pedagang pengumpul,” ujar Rianto.
Dia menyebutkan, harga lidi nipah lebih mahal harganya dari lidi sawit. Lidi yang di ekspor itu diinformasikan untuk kebutuhan rumah tangga termasuk untuk hiasan.
Tenaga Ahli Bidang Akses Kepabeanan dan Prosedur Ekspor-Free Trade Agreemen (FTA) Center Medan, Irsan Lubis, menyebutkan, FTA Center Medan terus mengedukasi dan membantu pengusaha berbagai produk untuk bisa memasuki pasar ekspor.
Produk asal Sumut sangat besar peluangnya untuk memasuki pasar ekspor sehingga pengusahanya, ujar Isan perlu mendapat bimbingan.
FTA Center merupakan proyek percontohan
di bawah pengawasan Kementerian Perdagangan didirikan tahun 2018.
FTA dibentuk untuk memperbaiki defisit neraca perdagangan dan menggenjot
ekspor lewat perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement). FTA Center berperan untuk memberikan pelayanan konsultasi, edukasi, dan advokasi tentang perjanjian perdagangan bebas.
“FTA Center mendorong masyarakat dan dunia usaha memahami dan memanfaatkan FTA untuk mengembangkan usaha dan menembus pasar global,” pungkasnya.(ng)