18/01/2025 18:18
FOKUS MEDAN

Webinar PERHUMAS Muda Medan Menuju KNH20

fokusmedan : Perhimpunan Hubungan Masyarakat (PERHUMAS) Muda Medan melaksanakan Webinar Dari Medan Menuju Konvensi Nasional Humas 2020 (KNH20) bertajuk “Efektivitas Sistem Daring di Kampus dan Dunia Kerja” yang diikuti lebih dari 200 peserta dari kalangan PERHUMAS Muda seluruh Indonesia, akademisi, profesional humas, kalangan asesor kompetensi, peminat komunikasi dan masyarakat umum melalui aplikasi zoom.

PERHUMAS Muda Medan sukses menggelar Webinar yang menghadirkan greeting speaker Ketua BPC Perhumas Medan Saurma MGP Siahaan, M.I.Kom, MIPR, Chairman Lembaga Sertifikasi Profesi Public Relations Indonesia Muslim Basya, BBA, MBA, Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) DR Rudianto MSi, Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Sumut Jimmy Amanda Aritonang dan Corporate Sales, Marketing and Bussiness Development Sumatera Region Garuda Indonesia Geraldi Petra Lasputra dengan moderator Camel dari PERHUMAS Muda Medan.

Saurma mengungkapkan kegiatan dalam jaringan atau yang dikenal dengan istilah daring itu, kini merambah bukan saja di kampus tetapi juga dunia kerja.

“Hal ini penting untuk disikapi agar efektivitasnya teruji dan tetap berkualitas tinggi. Karena itu, dalam webinar dihadirkan pihak lembaga sertifikasi yang telah memaparkan kompetensi teknis yang harus dimiliki profesional humas, pihak kampus dengan paparan kelebihan dan kekurangan sistem daring dan dari dunia kerja yang sudah menjalankan sistem daring. Sehingga hal ini nanti dapat ditindaklanjuti berbagai pihak dan bermanfaat ke depan,” ujarnya didampingi Wakil Ketua BPC PERHUMAS Medan M Eriansyah dari Pelindo 1 dan Ikramah Anwar dari Lonsum serta Sekretaris Aziza Fazira dan pengurus Ramadhan dan Jupti Ester dari Kardopa Group.

Muslim Basya menyatakan bangga dengan keikutsertaan peserta dalam webinar dengan topik yang relevan dengan kondisi saat ini.

“Kompetensi seorang profesional menjadi suatu keharusan saat ini sehingga penting untuk terus menggali pengetahuan dan pengalaman guna meningkatkan kompetensi. Bahkan kemampuan seorang profesional diukur dan diupdate secara berkala sehingga proses belajar dan praktik di bidangnya menjadi sangat penting,” tegas Muslim.

Pihaknya dari LSP PRI juga tidak tinggal diam dan terus membangun kerjasama dengan berbagai pihak termasuk dengan Global Alliance dan berbagai lembaga serta kampus-kampus di Indonesia. Bahkan menyikapi kondisi saat ini, LSP PRI terus meng-upgrade dan telah melaksanakan sertifikasi online.

Cara daring menurutnya bukan hal baru tetapi karena sudah harus dilakukan maka butuh penyesuaian. Untuk itu diserukannya kepada peserta untuk selalu menguji kompetensinya agar mampu mengikuti perkembangan terkini.

Sementara itu Rudianto menegaskan kuliah dengan sistem daring memang menjadi suatu kejutan karena terkesan dilakukan secara mendadak dan butuh banyak hal untuk bisa memaksimalkannya.

“Bukan saja soal tidak terbiasa, karena untuk setingkat perguruan tinggi, terjadi atau tidaknya pandemi harus sudah siap dengan pelajaran yang berbasis teknologi. Tetapi berbagai kendala masih terlihat terjadi pada dosen dan mahasiswa. Termasuk masalah jaringan, ketersediaan kuota dan lain sebagainya. Belum lagi soal pemahaman kuliah daring yang masih belum seragam. Karena itu perlu tindak lanjut yang lebih komprehensif dalam pelaksanaannya agar hasilnya efektif dan maksimal. Apalagi sangat memungkinkan jikalau pandemi berakhir mahasiswa akan tetap memakai platform e-learning kapanpun dan dimanapun karena itu tanda bahwasanya kita telah memanfaatkan teknologi,” papar Rudianto.

Sementara dalam dunia kerja, menurut Jimmy Aritonang pihaknya sudah menjalankan kerja-kerja dengan memanfaatkan teknologi dan internet.
“Sesuai dengan Moto PLN “Electricity For A Better Life”, transformasi yang dilakukan PLN khususnya di tengah pandemi sekarang, salah satunya melalui aplikasi PLN Mobile yang sangat memudahkan pelanggan.

“Jadi dengan New PLN Mobile ini aplikasi yang semakin memudahkan kita perusahaan dengan pelanggan berinteraksi. Mulai dari cek tagihan listrik, tambah daya, info rekening, pengaduan dan tentunya masih banyak lagi,” pungkas Jimmy.

Hal senada disampaikan Geraldi Petra. Bahwa pada era kebiasaan baru ini kita harus tetap semangat dan membangun optimisme. Hal itu ditandai dengan berbagai cara termasuk hal yang sudah pihaknya lakukan selama ini melalui pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan tertentu dengan menggunakan teknologi.

“Sehingga dengan kondisi yang ada saat ini kita harus terus membangun hal-hal yang positif. Termasuk sebagaimana seruan Garuda kepada masyarakat, jangan takut untuk terbang lagi, karena kita sudah mengkampanyekan penerbangan sesuai dengan protokol kesehatan,” pungkas Geraldi. (ril)