18/01/2025 8:48
EKONOMI & BISNIS

Ekspor Karet Sumut Melonjak Oktober Ini, Jepang Tujuan Utam

 

Ilustrasi karet asal Sumut. Antara

fokusmedan : Ekspor karet asal Sumatera Utara (Sumut) di Oktober 2020 ini mengalami peningkatan. Total volume penjualan di Oktober sebesar 46.099 ton, sebesar 88% diekspor dan sisanya 12% dijual secara lokal di mana volume penjualan melonjak 22% dibandingkan bulan September dengan volume 37.868 ton.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah menerangkan, realisasi ekspor Oktober terhadap September 2020 mengalami lonjakan 18,03% dari 34.351 ton menjadi 40.543 ton.

Namun, lanjutnya, jika dibandingkan dengan volume ekspor periode Januari-Oktober 2019 terhadap periode yang sama tahun ini masih mengalami penurunan sebesar 8,7%, menjadi 315.792 ton.

“Melonjaknya volume ekspor Oktober masih diwarnai kepanikan buyer untuk meningkatkan stoknya. Di sisi produksi ada keterbatasaan bahan baku yang hampir merata di sentra produksi karet Indonesia,” katanya di Medan, Rabu (11/11/2020).

Menurut Edy, keterbatasan pasokan bahan baku menjadi faktor pendorong meningkatnya permintaan dan turut meningkatkan harga di pasar global.

Meningkatnya permintaaan Amerika Serikat (AS) merupakan faktor utama yang mengakibatkan lonjakan ekspor dari Sumatera Utara. Di mana volume ekspor ke AS pada September sebesar 4.286 ton, Oktober 7.628 ton.

Edy menambahkan, pada Oktober 2020, karet Sumut diekspor ke 36 negara. Sebanyak 6 negara tujuan utama berikut ini mencapai 68,24%, yakni, Jepang 19,11%, AS 19,06%, India 9,14%, Brazil 7,59%, China 6,76% dan Turki 6,59%.

“Jepang kembali menjadi tujuan ekspor utama karet Sumatera Utara pada Oktober ini. Volume ekspor ke Jepang untuk pengapalan bulan Oktober sebesar 7.747 ton atau 19,11 % dari total volume eskpor Oktober,” ucapnya.

Harga spot untuk kontrak Desember 2020 FOB Belawan 155,5 sen AS atau meningkat 3,13 sen AS dibandingkan harga rata-rata Oktober sebesar 152,37 sen AS per kg TSR20.

“Sejalan itu, peningkatan harga di tingkat petani juga sudah mengalami peningkatan. Harga karet di salah satu UPPB pada 9 November lebih dari Rp10.300,” pungkasnya.(ng)