Ciptakan Lapangan Pekerjaan, 1.058 Mahasiswa USU Berwirausaha
Ilustrasi mahasiswi USU. Dok USU
fokusmedan : Sekitar 1.058 mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) di tahun ini memilih untuk berwirausaha. Upaya tersebut dilakukan agar menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Rektor USU, Prof.Runtung Sitepu mengatakan, USU terus meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Dan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan minat dari mahasiswa.
Menurut Runtung, pendidikan kewirausahaan adalah merupakan bagian dari kurikulum pendidikan program studi. Pendidikan ekstrakurikuler kewirausahaan dilakukan melalui Student Entrepeneurship Center (SEC) dan unit ekstrakurikuler kewirausahaan lainnya di tingkat fakultas.
“Pendidikan ekstrakurikuler kewirausahaan tidak hanya memberikan pengajaran kewirausahaan tetapi juga bantuan modal usaha dan pembimbingan usaha pemula,” tutur Runtung, Rabu (21/10/2020).
USU berkomitmen untuk mempersiapkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan bukan hanya mencari pekerjaan saja. Dengan itu, alumni USU di tengah masyarakat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi disekitarnya.
“Salah satu usaha untuk mempersiapkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan adalah dengan memberikan pendidikan kewirausahaan baik di dalam kelas maupun di luar kelas,” kata Runtung.
Sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi, USU memperoleh akreditasi A pada tahun 2018. Selain akreditasi institusi, USU terus berupaya keras untuk meningkatkan pencapaian akreditasi A (unggul) untuk setiap Prodi dengan total berjumlah 156 Prodi yang dimiliki USU.
“Sampai dengan September 2020, 96% dari total 156 program studi telah mendapatkan status akreditasi A dan B. Di mana yang terakreditasi A (69 Prodi) dan terakreditasi B (81 Prodi). Sedangkan 4% lagi masih perlu ditingkatkan akreditasinya karena masih berakreditasi C (sebanyak 3 Prodi) dan belum terakreditasi (sebanyak 3 Prodi),” jelasnya.
Selanjutnya, Runtung menjelaskan bahwa langkah yang ditempuh untuk memperbaiki akreditasi Prodi ini adalah dengan memandu secara terpusat proses reakreditasi Prodi yang membutuhkan pendampingan lebih lanjut.
“Selain itu, bagi Prodi yang belum diakreditasi telah dibentuk tim percepatan akreditasi Prodi tersebut. Perkembangan jumlah Prodi terakreditasi A dalam 5 tahun terakhir,” sebut Runtung.
Runtung menambahkan Persentase capaian Prodi Terakreditasi A pada 15 Fakultas dan 1 Sekolah Pascasarjana untuk tahun 2020.”Sedangkan perkembangan perolehan nilai akreditasi secara keseluruhan selama 5 tahun terakhir,” pungkasnya.(ng)